Rote Ndao | Realitas – Oknum Kepala Desa Boni, Kecamatan Loaholu, Kabupaten Rote Ndao, berinisial DF, diduga ada upaya untuk memperkosa anak kos di Desa Tuanatuk, Lobalain, Kamis (12/4/2022)
Peristiwa memalukan itu diduga dilakukan DF kepada remaja putri berinisial OT (19) di kos milik sang kades.
Ketika ditemui media ini, Kamis (18/4/2022) OT mengaku pada kamis pekan lalu dirinya sedang tidur di indekos miliknya DF pada siang hari karena pintunya tidak terkunci tiba-tiba ia masuk dan berupaya untuk memperkosa dirinya.
“Saat itu korban sedang tidur hanya kenakan pakaian dalam, kemudian DF menarik tangan korban dan menindas ditempat tidur, serta menutup mulutnya.
DF disaat itu mengatakan kepada korban bapa akan bayarnya, lalu korban menjawab bahwa harga dirinyanya tidak bisa dibayar dengan uang, ujar korban.
Atas kasus yang menimpa gadis tersebut sudah dilaporkan ke RT dan keluarga DF, tapi belum ada penyelesaian,” Kata OT kepada media ini.
Oknum kades DF dihubungi media, Senin (18/4/2022) terkait persoalan tersebut membatah, dirinya pada kamis pekan lalu, memang bersama istri di ruko dekat kos, tapi tidak melakukan apapun terhadap anak kos tersebut.
Dirinya memang sempat ke kamar kos, tapi hanya didepan pintu saja, dan menanyakan kepada salah satu anak kos tersebut, apa kah ada sakit sehingga tidak pergi bekerja, tapi tidak masuk kedalam kamar kos, setelah itu ia pulang ke Ruko bersama istri.
Pada sore hari, salah satu anak kos mendatanginya dan menanyakan apa yang dilakukan dirinya sehingga salah satu anak kos tersebut menangis dan ia menjawab bahwa tidak berbuat apa-apa, dirinya memang didepan kamar kos tapi hanya menanyakan keadaan saja, karena dari pagi tidak keluar kamar.
Menurut informasi yang dikatakan oleh oknum kades DF tersebut, berita yang dikatakan bahwa dirinya melecehkan anak kosnya, itu tidak benar dan fitnah, ia minta mediarealitas.com mempublikasi apa yang ia berbicara agar diketahui public kata DF lewat via telepon, Kamis (18/4/2022) malam.
Sedangkan korban OT mengaku dirinya sudah dirudapaksa oleh oknum kades tersebut dan sempat meremas payudara korban dengan menindis tubuhnya.
Korban OT meminta Oknum kades Desa Boni itu angar mengaku atas perbuatanny, dan apa bila ia tidak mengaku akan dilaporkan kepolisi setempat.(*)