Rote Ndao | Realitas – Akun Facebook bernama Djarok Bondang membuat heboh di Group Anak Rote Ndao Korupsi, dan dibaca ribuan warganet, Kamis (14/4/2022).
Diketahui, dalam postingan tersebut menyebut Kepala Desa Ngggelodae yang kini di jabat Urbanus Sinlae,S.H.
Hingga malam Pukul 23,45 ada 87 Komentar salah satunya Jermi Laouie memberikan apresiasi akun tersebut, menurutnya jika semua orang seperti akun tersebut kades banyak yang kerja jujur.
“Rote Ndao butuh orang kritis seperti saudara ini, tetap bersua,’ katanya mendukung.
Informasi yang dihimpun media ini dari akun Djarot Bondang merincihkan bahwa Isi dari surat terbuka dipublik itu menyebutkan Gerbang Pertanian program sang kepala desa dinilai mubasir, bagaimana tidak menurutnya, progres pekerjaan fisik program Gerbang desa hinnga saat ini progresnya berjalan ditempat.
Teruntuk yang Terhormat kepala Desa Nggelodae yang selalu mengatakan bahwa saya suka mencari-cari kesalahan Anda dengan postingan2 saya terakhir terkait dengan Gerbang pertanian di wilayah saudara yang sampe sekarang progressnya masih berjalan di tempat, apakah masih dengan alasan saudara yang sama bahwa faktor cuaca (hujan, angin, puting beliung, badai Seroja) atau apa? Itu yang pertama.
Yang kedua:apa alasan saudara Terkait dengan obat pestisida Roundup yang berjumlah 204 botol yang harusnya bisa membantu petani dalam mempermudah pekerjaan petani yang sampai dengan saat ini nggak tau keberadaannya , Apakah alasan cuaca juga?.
Pak Kades yang terhormat jika saudara sebagai pemimpin yang bekerja dengan jujur ,tulus dan merakyat , semestinya dari 204 botol itu bisa mencukupi semua kepala keluarga di wilayah saudara yang berjumlah kurang lebih seratus empat puluh sekian KK.
Ke-3 :terkait dengan program peternakan yang di anggarkan dari DD , tolong saudara jelaskan syarat untuk mendapatkan bantuan peternakan (sapi) itu apa?.
Apakah itu di peruntukkan saja untuk keluarga perangkat anda?
Hingga berita ini diturunkan media ini, Urbanus Sinlae kades Nggelodae, Kecamatan Rote Selatan, Kabupaten Rote Ndao, NTT. tidak bisa dihubunggi. (*)
