LANGSA | REALITAS – Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas Narkotika Kelas llB Langsa terus berupaya menciptakan lingkungan yang aman, tertib, dan kondusif bagi para warga binaannya (WBP).
WBP adalah sebutan terhadap napi.
Selain menjaga keamanan, salah satu tantangan terbesar adalah mencegah terjadinya kejenuhan yang bisa menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban (kamtib).
Untuk itu, Lapas Narkotika Langsa menggagas berbagai program pembinaan yang bertujuan tidak hanya untuk meningkatkan keterampilan napi.
Tetapi juga untuk meredam potensi ketegangan yang bisa muncul akibat rutinitas yang monoton.
Salah satu program yang sedang digalakkan adalah kegiatan pertanian, yang sejalan dengan program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto tentang Ketahanan Pangan.
Bahwa WBP dilibatkan dalam penanaman berbagai jenis sayuran.
“Tidak hanya itu, Lapas Narkotika Langsa juga melibatkan WBP dalam pembuatan roti berskala UMKM,” sebut Machda, Kalapas Narkotika Langsa, Rabu 12 Maret 2025.
Melalui pelatihan ini, kata Machda, mereka dapat belajar mengolah bahan baku menjadi produk yang dapat dipasarkan.
Dengan demikian membuka peluang bagi WBP untuk mengembangkan kewirausahaan setelah masa pembinaan selesai.
Salah satu inovasi terbaru yang diperkenalkan adalah pengembangan metode hidroponik dalam program pertanian.
Hidroponik merupakan teknik bertani tanpa menggunakan tanah, yang memungkinkan tanaman tumbuh dengan mengandalkan air yang kaya akan nutrisi. (*)
Sumber: Si