LANGSA | REALTIAS – Sekelompok orang yang mengaku aparat pemberantasan narkotika, diduga memalak sejumlah orang di Aceh Timur dan Kota Langsa untuk dimintai uang dengan tuduhan mengkonsumsi sabu.
Kemudian, para korban sempat disandera (diinapkan) di salah satu hotel kelas oyo yang berada di Jalan Medan Banda Aceh, Gampong Lhoekbanie, Kecamatan Langsa Barat, sebelum dilepas setelah menyerahkan sejumlah uang.
Dari informasi yang diperoleh, Senin 10 Februari 2025 menyebutkan, berapa hari sebelumnya sejumlah korban dari Aceh Timur dan Kota Langsa sempat diamankan oleh sekelompok orang yang mengaku aparat penegakan dan pemberantasan narkoba.
Korban ditangkap dengan barang bukti sabu, lalu dibawa dan juga sebagian sempat diinapkan ke salah satu hotel kelas oyo yang berada di Jalan Medan-Banda Aceh, Kota Langsa tersebut.
Setelah menyetor sejumlah uang atau ‘uang’ dengan nilai bervariasi antara Rp 10 juta hingga Rp l3 juta, barulah korban dilepas oleh oknum yang mengaku aparat pemberantasan narkotika tersebut.
Sebelumnya, pelaku meminta hingga Rp 100 juta kepada para korban. Apabila tidak ingin dibawa ke Banda Aceh, walaupun akhirnya korban hanya menyanggupi menyedian uang antara Rp 10 juta atau lebih.
Modus pelaku bekerja di lapangan cukup terorganisir, karena mereka menunggu para mangsanya di lokasi atau titik yang memang ada peredaran atau transaksi jual beli sabu.
Apakah pelaku bekerjasama dengan pengedar atau tidak, belum dapat dipastikan, namun hal itu bisa saja terjadi, karena kelompok mengaku aparat itu menunggu para korban di area peredaran narkotika.
Wartawan, yang menemui pengelola hotel kelas oyo di Jalan Medan-Banda Aceh itu, Reza mengaku, tidak mengetahui jika ada aktivitas mencurigakan di sana selama berapa hari sebelumnya.
Namun, ia membenarkan, berapa hari lalu ada berapa orang yang menginap di sana menggunakan dua unit mobil jenis Toyota Avanza warna hitam dan Luxio warna abu rokok.
Mereka sempat menginap di hotel itu sekitar sepekan lamanya. Tapi, pengelola hotel tak mengetahui aktivitas mereka dan apa status pekerjaan mereka. Bahkan, sehari lalu, ada aparat keamanan yang datang juga ke hotel ini menanyakan kasus yang sama. Petugas juga sempat meminta melihat rekaman CCTV di hotel itu.(*)
Sumber: Si