Ultimatum Presma IAIN Langsa: Realisasi Tuntutan Atau Aksi Lebih Besar Di Ambang Pintu?

oleh -189.759 views
Ultimatum Presma IAIN Langsa: Realisasi Tuntutan Atau Aksi Lebih Besar Di Ambang Pintu?

Langsa | REALITAS – Suhu politik kampus di IAIN Langsa kian memanas. Presiden Mahasiswa (Presma) IAIN Langsa Khairul Sujjai, mengeluarkan ultimatum tegas terkait demonstrasi yang berlangsung Jumat, 11 Oktober 2024.

Melalui aksinya, Presma mengancam bahwa jika tuntutan mahasiswa tidak dipenuhi hingga Senin pagi, pukul 08.00 WIB, aksi dengan jumlah massa yang lebih besar akan digelar.

Tuntutan yang diusung mahasiswa bukanlah hal ringan. Mereka mendesak potongan UKT bagi mahasiswa yang hanya mengambil skripsi, transparansi beasiswa KIP, dan perbaikan sarana kampus. Ancaman Presma kali ini tak dianggap sekadar gertakan.

Aksi yang berlangsung Jumat berhasil mengerahkan ratusan mahasiswa lintas fakultas. Dengan dukungan yang terus menguat, ancaman untuk membawa massa yang lebih besar tampak semakin nyata jika tuntutan tersebut tidak segera direspon pihak rektorat.

BACA JUGA :  Taman Hutan Lindung Kota Langsa Komitmen Jaga Kelestarian Alam

Batas waktu hingga Senin pagi menunjukkan tenggat yang sangat ketat bagi rektorat. Apakah mereka mampu memberikan solusi yang konkrit dalam waktu singkat ini, atau justru kampus akan menyaksikan demonstrasi yang lebih besar, mengancam jalannya aktivitas akademik di IAIN Langsa.?

Wakil Rektor III IAIN Langsa, Prof. Dr. Iskandar, M. CL sebelumnya menyatakan kesediaan untuk menanggapi tuntutan pada Senin mendatang.

“Semua aspirasi mahasiswa kami terima. Kami berani keluar dan berdialog dengan kalian sebagai bukti bahwa kami mendengar, tidak membungkam,” ucapnya.

BACA JUGA :  Taman Hutan Lindung Kota Langsa Komitmen Jaga Kelestarian Alam

Namun, jawaban tersebut belum cukup untuk meredakan kekhawatiran mahasiswa. Bagi mereka, yang dicari bukan janji untuk “mendiskusikan lebih lanjut,” melainkan hasil nyata. Jika pertemuan hari Senin tidak memuaskan, aksi lanjutan dengan massa lebih besar akan disemarakkan.

Senin akan menjadi titik kritis dalam relasi antara mahasiswa dan pihak rektorat. Mahasiswa siap terus berjuang hingga aspirasi mereka diwujudkan. “Kami akan tetap turun jika tuntutan tak direalisasikan,” tegas Presma, menutup dengan pernyataan yang semakin menguatkan tekad mahasiswa.(*)