Wujudkan Generasi Berakhlak Mulia, SMAN 6 Pekanbaru Gelar Dauroh Al-Qur’an

oleh -13.759 views
Wujudkan Generasi Berakhlak Mulia, SMAN 6 Pekanbaru Gelar Dauroh Al-Qur'an

Pekanbaru | REALITAS – SMAN 6 Pekanbaru menggelar kegiatan Dauroh Tahfidz Al-Qur’an yang ke-2 tingkat SMA/SMK Negeri dan Swasta se wilayah III (Pekanbaru, Kampar, dan Rokan Hulu) Dinas Pendidikan Provinsi Riau.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu, 14 Juni 2025 mengangkat tema Who Am I Without Al-Qur’an dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Riau, Erisman Yahya MH., Kepala SMAN Drs.Yon Hendri M.Pd., dan tamu undangan lainnya.

Hal ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang diikuti oleh lebih kurang sekitar 46 siswa-siswi SMA/SMK yang berasal dari 17 sekolah, diantaranya dari kota Pekanbaru 11 Sekolah, kabupaten Kampar 4 Sekolah, dan kabupaten Rokan Hulu 1 sekolah, yang mana setiap sekolah hanya diperbolehkan mengirim dua orang perwakilan satu putra dan satu putri.

Kepala SMAN 6 Pekanbaru, Drs. Yon Hendri M.Pd mengatakan kegiatan Dauroh Tahfidz Al-Qur’an ini sama halnya dengan pesantren kilat dan itikaf yang berfokus pada pembinaan cinta terhadap Al-Qur’an, yang digelar selama lima hari lima malam, bertujuan agar peserta didik untuk lebih lancar membaca Al-Qur’an.

“Indikator keberhasilan bukan semata pada jumlah juz yang dibaca, melainkan pada peningkatan bacaan masing-masing peserta. Target utamanya adalah meningkatkan capaian Juz Al-Qur’an dari sebelumnya, bukan membandingkan antar individu,” jelas Yon Hendri.

BACA JUGA :  Santri Riau Siap Berlaga di Kancah Nasional di Ajang MQK 2025

“Jika sebelumnya mereka hanya mampu membaca tiga juz, kita dorong agar bisa mencapai lima juz atau lebih. Intinya bukan siapa yang terbanyak, tapi siapa yang paling berkembang,” imbuhnya.

Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kemampuan tilawah, tetapi juga menanamkan rasa cinta terhadap Al-Qur’an di kalangan pelajar, terutama yang berasal dari sekolah umum.

Melalui program ini, Yon Hendri berharap kepada pelajar tidak hanya mencintai olahraga atau gadget, tetapi juga menjadikan Al-Qur’an sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka.

“Al-Qur’an adalah cahaya yang harus kita tanamkan sejak dini. Bukan hanya bagi santri, tetapi juga bagi seluruh pelajar di Provinsi Riau. Dengan semangat kebersamaan dan spiritualitas tinggi, kegiatan ini menjadi bukti bahwa nilai-nilai keislaman bisa tumbuh subur di tengah perkembangan zaman,” sebut Yon Hendri.

“Melalui pesantren kilat dan itikaf, generasi muda diajak kembali mengenal dan mencintai kitab suci mereka, Al-Qur’an, sebagai bekal hidup dan pedoman sepanjang masa. Biasanya kegiatan sejenis hanya digelar di lingkungan pesantren, namun kali ini pendekatannya lebih luas dan menyasar sekolah-sekolah umum demi menjangkau lebih banyak generasi muda,” tutupnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan (Plt.Kadisdik) Provinsi Riau Erisman Yahya MH., menyampaikan kegiatan Dauroh Tahfidz Al-Qur’an merupakan hal yang sangat positif, membawa anak-anak ke arah hal-hal yang bermanfaat dengan menguatkan iman dan takwa kepada Allah SWT.

BACA JUGA :  Kapolda Aceh Pimpin Sertijab Empat Pejabat Utama Termasuk Dua Kapolres Aceh Tengah Muhammad Taufik

Ia juga mengatakan membaca Al-Quran bukan sekadar rutinitas, namun kegiatan ini bukti bahwa pendidikan tak selalu harus berbentuk formal di ruang kelas. Kreativitas dan inovasi dari pihak sekolah menjadi kunci utama untuk membuka potensi siswa.

“Harapan kita, sekolah-sekolah lain pun bisa ikut ambil bagian. Tidak harus sama bentuknya, bisa disesuaikan dengan kondisi dan minat siswa. Yang penting adalah semangat membangun karakter dan menggali potensi anak-anak kita,” jelas Erisman Yahya.

Menurut Erisman, Tahfidz Al-Qur’an sendiri dinilai bukan hanya sebagai bentuk ibadah, namun juga menjadi fondasi karakter dan daya ingat yang kuat bagi anak-anak.

“Kalau tahfidz itu menjadi bakat utama, itu bisa jadi modal berharga untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Mereka lebih disiplin, fokus, dan punya mental yang lebih siap,” tutup Plt Kadisdik Riau.

Dengan demikian, pendidikan bukan hanya soal angka dan nilai, tapi tentang bagaimana membentuk generasi muda yang utuh secara akhlak, mental, dan intelektual. (Mirza Yamoli)