Pekanbaru | REALITAS – Sebuah momen penuh makna tersaji dalam acara syukuran peluncuran buku autobiografi “Aku Anak Petani” karya Dr. A.B. Purba, S.H., M.H., pada Sabtu, 14 Juni 2025.
Acara ini tidak hanya menjadi perayaan atas karya tulis yang menggugah, tetapi juga sebuah penghormatan terhadap kisah hidup penuh perjuangan dari seorang anak petani yang kini telah menapaki jenjang tertinggi dalam dunia pendidikan dan pengabdian.
Mewakili Gubernur Riau, H.Abdul Wahid M.Si, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kaban Kesbangpol) Provinsi Riau, Jenri Salmon Ginting, A.P., M.Si., menyampaikan apresiasi mendalam terhadap perjalanan hidup dan dedikasi Dr. A.B. Purba.
“Kami melihat langsung bagaimana kisah hidup beliau begitu menginspirasi. Dari seorang perantau asal Sumatera Utara, yang berasal dari latar belakang petani, beliau menempuh jalan panjang demi pendidikan hingga berhasil menyandang gelar Doktor. Ini adalah motivasi luar biasa bagi kami, generasi penerus,” ujar Jenri.
Dalam autobiografinya, menurut Kaban Kesbangpol Riau ini Dr. A.B. Purba tidak hanya menulis tentang perjuangan akademik, tetapi juga perjalanannya dalam pengabdian masyarakat.
Beliau pernah menjadi guru di Kabupaten Indragiri Hilir, sebuah fase yang membentuk jiwanya sebagai pelayan masyarakat sejati.
Dari ruang kelas di daerah pelosok hingga menjadi tokoh panutan, perjalanan hidupnya adalah cermin keteguhan dan kerja keras.
“Kami dari Pemerintah Provinsi Riau sangat mengapresiasi kiprah beliau. Tidak hanya sebagai akademisi, tapi juga sebagai organisatoris dan figur publik yang telah memberi teladan. Biografi ini bukan sekadar kisah pribadi, melainkan warisan semangat yang layak dijadikan cermin bagi generasi muda,” jelas Jenri.
Kaban Kesbangpol Riau ini juga mengharapkan Buku “Aku Anak Petani” menjadi simbol bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih cita-cita. Dengan latar sederhana, Dr. A.B. Purba berhasil membuktikan bahwa pendidikan adalah jalan emas menuju perubahan hidup.
“Lewat narasi yang jujur dan mengalir, buku ini diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi dan penyemangat bagi siapa pun yang tengah berjuang mengubah nasib. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi anak muda masa kini, kisah seperti inilah yang dibutuhkan yakni nyata, membumi, dan menyentuh. Dengan kerja keras, ketekunan, dan semangat pantang menyerah akan selalu menemukan jalannya menuju keberhasilan,” tutup Jenri S Ginting. (Mirza Yamoli)
