Pekanbaru | REALITAS – Di balik geliat pembangunan Sumatera Barat, berdiri kokoh sebuah lembaga keuangan yang bukan hanya menjadi kebanggaan, tetapi juga motor penggerak utama perekonomian daerah yaitu Bank Nagari.
Lebih dari sekadar institusi perbankan, Bank Nagari telah membuktikan perannya sebagai penyumbang devisa terbesar bagi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Daerah Sumatera Barat.
Diketahui, sepanjang tahun lalu saja, keuntungan bersih (dividen) yang dihasilkan mencapai Rp356,22 miliar, diserahkan langsung kepada Pemerintah Provinsi dan 19 kabupaten/kota di Sumbar.
Direktur Utama (Dirut) Bank Nagari Gusti Candra disela-sela kegiatan silaturahmi Gubernur Sumatera Barat dengan perantaun di Provinsi Riau mengatakan kontribusi terkait deviden tersebut tidak hanya bersifat simbolis. Dalam angka, dividen dari Bank Nagari menyumbang 6,87% terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sumatera Barat, dan 4,09% khusus untuk Provinsi Sumbar.
“Dana ini kemudian kita salurkan untuk membiayai berbagai sektor vital, seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, hingga kegiatan keagamaan,” jelas Gusti Candra pada Rabu, 11 Juni 2025.
Menurutnya, Bank Nagari juga tercatat sebagai salah satu pembayar pajak terbesar di Sumatera Barat, dengan kontribusi mencapai Rp537 miliar pada tahun lalu. Capaian ini menunjukkan kekuatan Bank milik daerah ini dalam menopang stabilitas fiskal dan memperkuat ketahanan ekonomi lokal.
“Tidak hanya besar di angka, Bank Nagari juga menunjukkan keberpihakan pada rakyat kecil. Melalui komitmen mendalam terhadap UMKM, Bank Nagari menjadi garda depan pembiayaan usaha kecil dan menengah di Sumatera Barat,” jelas Dirut Bank Nagari ini.
Ia menambahkan, untuk saat ini total Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dikelola Bank Nagari mencapai Rp26,7 triliun, dengan total modal mencapai Rp4,1 triliun yang menempatkannya sebagai salah satu Bank Pembangunan Daerah (BPD) papan atas di Indonesia.
Selanjutnya, Gusti Candra menyebutkan terdapat salah satu inovasi terbaru yakni ‘Olin by Bank Nagari’, sebuah platform transaksi digital dengan filosofi ‘semua cukup di satu tangan’.
“Layanan ini didesain untuk menjawab kebutuhan masyarakat, terutama para perantau Minang, baik dalam hal modal kerja, investasi, maupun pengelolaan keuangan pribadi dan usaha,” jelasnya.
Rencana ekspansi juga tidak main-main. Bank Nagari Syariah akan segera hadir di Kota Pekanbaru, menjawab aspirasi perantau Minang di Riau yang mendambakan layanan keuangan syariah dari bank kebanggaannya.
“Kalau semakin banyak yang menabung di tabungan syariah, tentu kami akan lebih mudah mendapatkan izin ekspansi,” ujar Gusti Candra.
Terakhir ia menyebutkan, Rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) di Sumatera Barat saat ini mencapai 130,82%, jauh di atas batas ideal 94%. Artinya, permintaan pinjaman di Sumbar sangat tinggi, mencerminkan geliat UMKM dan pengusaha lokal yang dinamis, tetapi juga menandakan perlunya peningkatan tabungan dari masyarakat untuk menjaga keseimbangan likuiditas.
“Dengan keberpihakan kepada rakyat khususnya UMKM, inovasi berkelanjutan, serta tanggung jawab sosial yang tinggi, Bank Nagari tidak hanya menyimpan uang masyarakat Sumbar, tetapi juga menyimpan harapan dan masa depan seluruh rakyatnya,” tutup Dirut Bank Nagari Gusti Candra. (Mirza Yamoli)