KPK Panggil Eks Bupati Jepara Dian Kristiandi Soal BPR Jepara Artha

oleh -16.759 views
KPK Tunda Sidang Praperadilan Hasto Guna Lengkapi Berkas
Foto gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).(Foto Net)

Jakarta | REALITAS – Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis, memanggil Bupati Jepara Periode 2019-2022 Dian Kristiandi (DK) terkait penyidikan dugaan korupsi dengan modus pemberian kredit usaha fiktif di lingkungan PT Bank Perkreditan Rakyat Bank Jepara Artha (Perseroda) tahun 2022-2024.

“Pemeriksaan dilakukan di Ruang Aula Ditreskrimsus – Kepolisian Daerah Jawa Tengah, atas nama AN, SS, RI, dan DK,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

Menurut informasi yang dihimpun saksi lainnya yang turut dipanggil penyidik KPK adalah Kadiv Bisnis, Literasi, dan Inklusi Keuangan PT BPR Bank Jepara Artha Ahmad Nasir (AN), Karyawan PT Jamkrida Jateng Sus Seto (SS), dan mantan Kabag Umum dan SDM PT BPR Jepara Artha Ririn Indrayati.

BACA JUGA :  Tim Kejati Aceh Tangkap Terpidana Perdagangan Imigran Rohingya

Sejauh ini penyidik KPK belum memberikan keterangan soal materi apa saja yang akan dikonfirmasi kepada saksi maupun soal kehadiran para saksi.

KPK pada tanggal 24 September 2024 telah memulai penyidikan dugaan tindak pidana korupsi dalam pencairan kredit usaha pada PT Bank Perkreditan Rakyat Bank Jepara Artha (Perseroda) pada tahun 2022-2024.

Modus dalam perkara dugaan korupsi tersebut adalah pemberian kredit fiktif terhadap 39 debitur.

BACA JUGA :  Ditjenpas Aceh Tindak Tegas Warga Binaan Gunakan Narkoba

Dalam perkara tersebut, penyidik KPK telah menetapkan lima orang sebagai tersangka, namun nama dan jabatan para tersangka belum dapat disampaikan karena penyidikan yang sedang berjalan.

Penyidik KPK selanjutnya pada tanggal 26 September 2024 mengeluarkan surat larangan bepergian ke luar negeri terhadap lima orang warga negara Indonesia berinisial JH, IN, AN, AS, dan MIA.

Larangan bepergian keluar negeri tersebut dilakukan oleh penyidik karena keberadaan yang bersangkutan di wilayah Indonesia dibutuhkan dalam rangka penyidikan dugaan tindak pidana korupsi sebagaimana tersebut di atas.(*)

 

Sumber: Ant