Langsa | REALITAS – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Langsa, tahun ini memenangkan Lomba O2SN Juara Umum, dan tahun ini ada Delapan (8) Medali emas, Tiga (3) Medali Perak dan Satu (1) Satu Medali Perunggu yang dimenangkan oleh pelajar Kota Langsa.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dra. Suhartini, M.Pd. mengatakan, dari tahun ke tahun Lomba O2SN Disdikbud Kota Langsa selalu Juara Umum dan Tahun ini 8 Medali Emas, Medali Perak, dan Medali Perunggu yang diperoleh dan dibawa pulang oleh Pelajar terbaik kota langsa,” Ujar Dra. Suhartini, M.Pd.
Lanjut ibu Kadis Dikbud Dra. Suhartini,”Adapun prestasi Jenjang SD diperoleh adalah Juara 1 Renang Putri, Juara 1 Karate Putra, Juara1 Pencak Silat Putri, Juara 1 Senam Lantai Puteri, Juara 2 Pencak Silat Putra, Juara 1 Senam Putra
Sementara Perolehan O2SN Jenjang SMP prestasinya adalah Juara 1 Silat putra, Juara 1 Silat putri, Juara 1 Renang putra, Juara 2 Renang putri, Juara 2 Gala Siswa Indonesia, Juara 3 Badminton Putri “Prestasi inilah yang diperoleh akan mewakili Propinsi Aceh ke tingkat nasional,” ucap Ibu KadisKepada Media ini, Rabu 31 Juli 2024.
“Penguatan sumber daya guru terus ditingkatkan, pengawas diberi penguatan untuk mendampingi sekolah agar kegiatan ektra kurikulernya aktif, Sekolah Penggerak, Komite Penggerak, Guru Penggerak dan Komunitas Belajar serta Asasmen Nasional harus terus aktif di follow up,”Pungkasnya.
Lanjut Suhartini yang akrab disapa ibu titin,”Namun dari serangkaian kegiatan pelaksanaan O2SN menyisakan sedikit permasalahan yang sudah 2 tahun belum ada titik temunya hingga kini yakni masalah Kewenangan pelaksanaan kegiatan Lomba tersebut, Walaupun secara Panduan ada ditulis Tanggung Jawab Dinas Pendidikan Provinsi dan berkordinasi dengan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Aceh, akan tetapi dalam kenyataannya sudah 2 tahun BPMPlah yang memfasilitasi Kab/Kota melaksanakan kegiatan lomba di tingkat Provinsi walaupun secara tupoksi BPMP bukan sebagai pelaksana, Namun melalui surat Balai Prestasi Talenta Indonesia (BPTI) yang mengharuskan ada perwakilan Provinsi Aceh maka di buatlah kegiatan tersebut atas dasar kesepakatan kab/kota untuk mendanai kegiatan di provinsi mulai dari tranportasi,akomodasi,komsumsi bahkan uang pelaksanaan percabor Rp.500.000.- semua dibebankan dari Dana BOS sekolah yang sudah menang tingkat Kab/Kota untuk berangkat ke tingkat Provinsi. Lebih mirisnya lagi Disdik Provinsi Aceh sudah 2 th mengirim surat ke daerah tidak dapat melaksanakan kegiatan di karenakan bukan kewenangan jadi tidak di anggarkan, MasyaAllah seharusnya ada perlakuan khusus terhadap anggaran inikan daerah membawa nama provinsi, dan sangat berbeda perlakuan ditempat provinsi lain pelaksananya justru Disdik Provinsinya,”ungkapnya.
Suhartini juga meminta kepada BPTI untuk sekolah yang telah menang pada O2SN dan akan mengikuti tingkat nasional agar pendamping berasal dari sekolah yang bersangkutan, karena menurut Suhartini secara psikologis anak-anak nyaman dengan guru yang selama ini melatih mereka, kalau orang lain belum dia kenal dan bisa mempengaruhi mentalnya saat bertanding,” tutup Kadisdikbud Kota Langsa Dra. Suhartini, M.Pd. yang peduli dengan Pendidikan.
