Wartawan iNews Dikeroyok Saat Liputan

oleh -216.579 views
Wartawan iNews Dikeroyok Saat Liputan
Ilustrasi

Surabaya | Realitas – Aksi pengeroyokan lima wartawan terjadi di Surabaya, Jawa Timur, ketika sedang meliput penyegelan di Diskotek Ibiza, Jalan Simpang Dukuh, Jumat (20/1/2022).

Kelima korban antara lain Didik fotografer Antara, Firman dari iNews, Rofiq dari Lensa Indonesia, Ali fotografer iNews, dan Anggadia dari Berita Jatim.

Firman menceritakan kronologi peristiwa tersebut bermula ketika mereka sedang menunggu penyegelan oleh pihak Satpol PP Pemprov Jatim di warung sekitar lokasi.

Tiba-tiba datang seorang perempuan dengan nada tinggi meminta mereka naik ke lantai lima gedung diskotek, ujarnya. Sabtu (21/1/2023).

Karena tidak mengenal perempuan tersebut, mereka pun menolak dan memutuskan untuk tetap menunggu di luar. Firman juga mengaku tidak mengetahui alasan perempuan tersebut meminta mereka naik ke lantai 5.

Di sisi lain, korban Rofiq menjelaskan bahwa keberadaan mereka di lokasi adalah untuk mewawancarai pihak Satpol PP terkait penyegelan diskotek.

Namun ketika sedang menunggu di lobi gedung, beberapa orang menghampiri mereka. Rofiq pun memutuskan untuk pergi ke sebuah warung karena tak mau meladeni massa. Saat itu, wanita yang menyuruh mereka naik ke lantai lima kembali menemuinya sambil marah-marah.

Kemudian, sekitar lebih dari 10 orang dari lobi tadi datang dan terjadilah argumentasi. “Ada yang mengaku suaminya perempuan itu, lalu, belasan pria berbaju preman itu pun memukul saya,” kata dia.

Rofiq mengaku mendapatkan pukulan di bagian kepala sebelah telinga, rahang, bahu, siku, hingga rusuk berkali-kali.

Tak hanya itu, ia bahkan sempat dipukul menggunakan kursi.

Saat pengeroyokan itu terjadi, Didik sempat mendokumentasikannya namun ia malah ikut dipukul menggunakan helm.

Sementara itu, Angga, Firman, dan Ali berupaya membantu melerai namun mereka justru turut menjadi korban pemukulan. Belasan orang itu lantas meminta kelima wartawan tersebut untuk pergi dari lokasi serta menahan dua motor milik wartawan.

Setelah itu, Angga langsung melaporkan aksi pengeroyokan itu ke SPKT Polrestabes Surabaya. Menurut Angga, korban yang mengalami luka cukup parah ialah Rofiq dan Didik, sementara dirinya aman hanya badannya sakit semua.

Angga mengatakan dua sepeda motor yang sempat ditahan kini sudah kembali berkat bantuan dari kepolisian. Dia pun berharap polisi bisa mengusut kasus tersebut sampai tuntas.

Terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana mengkonfirmasi kebenaran adanya laporan tersebut.

Mirzal menuturkan saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.

Pimpinan Hosnews (Moh Hosen) Menanggapi persoalan pengeroyokan Pada Wartawan di Surabaya pekan lalu. Sejauh ini bahwa insan pers mempunyai Dewan Pers yang disepuhkan para jurnalis Nasional Indonesia.

Namun tiap kali ada persoalan sengit yang menimpa sejumlah Media tidak ada reaksi rasa kemanusiaan dari Dewan Pers republik Indonesia.

Kami menilai adanya Dewan Pers Indonesia Seperti Tidak ada dikarenakan tidak pernah ada tali asih kepada insan pers dikala terbentur masalah.

Perlu di ingat!. Adanya Dewan Pers Karena Adanya Insan Pers.

“Maka dari itu, kami harap dewan Pers tidak bisu seribu bahasa dikala ada kalangan insan pers tersandung masalah.

Jangan kami insan pers dijadikan alat untuk mendapatkan anggaran dari negara itu sangat tidak baik dalam artian mengambil keuntungan dalam kesempatan.

Dan jangan kami insan pers hanya dianjurkan mengikuti kode etik jurnalistik mengacu pada UU Pokok Pers No 40 Tahun 1999 sedangkan Dewan Pers secara tidak langsung Mengacu Pada UU Pokok Beres, terbukti jika ada masalah dengan insan pers hanya bisa diam tanpa ada kepedulian.

Kami pimpinan Hosnews dan segenap Insan Pers Nasional Indonesia berharap Dewan Pers ikut andil dalam mengusut tuntas prilaku pengeroyokan kepada Wartawan di Surabaya, pinta Hosen, Senin (23/01/2023). (*)