Pemkot Bekasi Telusuri Kasus Keracunan Makanan Ciki Ngebul

oleh -136.579 views
Pemkot Bekasi Telusuri Kasus Keracunan Makanan Ciki Ngebul

Kota Bekasi | Realitas – Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Kesehatan menelusuri kasus keracunan makanan ciki ngebul (Cikibul) yang menimpa salah seorang anak di Kelurahan Jatiwaringin Kecamatan Pondok Gede, Rabu (21/12/2022) lalu.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati Rabu (11/1/2023) mengatakan Pemkot Bekasi telah melaporkan kejadian ini kepada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.

Berdasarkan informasi Dinkes Kota Bekasi, KLB keracunan Cikibul usai seorang anak A empat tahun memakan jajanan cikibul pada even pasar malam.

Terinvestigasi sebanyak empat anak mengonsumsi di periode yang sama, tiga orang tidak bergejala sedangkan satu bergejala dan dirujuk hingga dilakukan operasi di RS Haji Jakarta Timur.

Setelah itu dilakukan penyelidikan Epidemiologi atas kejadian dimaksud kepada keluarga korban dengan kesimpulan telah terjadi kasus keracunan makanan yang diduga diakibatkan oleh jajanan Ciki Ngebul.

BACA JUGA :   Indonesia-China Sepakat Dukung Palestina Jadi Anggota PBB

Kasus ini telah mendapatkan penanganan di RS Haji pada tanggal 21-27 Desember 2022 dengan diagnosa akhir Peritonitis Umum yang disebabkan Perforasi Gaster dengan tindakan Laparatomy Explorasi dan Repair Gaster.

Dinas kesehatan kota bekasi sudah membentuk tim kerja dalam mendalami kasus ini dengan melakukan kunjungan permintaan informasi medis ke RS Haji Jakarta, sampling kepada penjual makanan serupa untuk ditelusuri dan diteliti keamanan pangannya dan melakukan investigasi lapangan ke lokasi penjualan Ciki Ngebul yang dibeli oleh korban.

Hasil kunjungan ke RS Haji Jakarta terhadap korban yang di duga memakan cikibul dengan bahan dasar nitrogen cair, mengalami kerusakan dan robeknya lambung bagian atas yang disebabkan oleh tekanan udara pada lambung yang terbentuk gas nitrogen (barotrauma) Tetapi dari hasil operasi laparatomi ditemukan remahan-remahan ciki pada lambung. Proses sampling dan pemeriksaan keamanan pangan masih berproses.

BACA JUGA :   Indonesia-China Sepakat Dukung Palestina Jadi Anggota PBB

Proses investigasi lapangan ke lokasi penjualan diketahui bahwa penjual telah berpindah lokasi karena mengikuti event pasar malam.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Jabar, dr. Ryan Bayusantika, mengatakan kejadian ini kemungkinan ada sisa nitrogen cair terminum.

Ia berharap masyarakat lebih berhati-hati karena ternyata makanan yang mengandung cairan nitrogen berbahaya bagi anak-anak.

Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota di Jawa Barat akan terus mengkaji kemungkinan larangan peredaran makanan bernitrogen cair, dan akan terus berkoordinasi dengan Pemprov Jabar untuk meningkatkan kewaspadaan atas konsumsi cikbul oleh anak-anak.

Kementerian Kesehatan RI melalui surat No. SR. 01.07/111/5/67/2023 meminta rumah sakit dan Dinas Kesehatan di daerah untuk melapor ke Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan jika menemukan kasus keracunan jajanan berasap akibat dicampur nitrogen cair.(*)