Warga Mengeluh Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg Di Aceh Singkil

oleh -132.579 views
Warga rebutan gas elpiji 3 kg yang alami kelangkaan
Foto: Warga rebutan hendak membeli gas tabung 3 kilogram dari truck pendistribusi akibat alami kelangkaan.(Dok/Media Realitas)

Aceh Singkil | Realitas – Sejumlah warga mengeluhkan soal kelangkaan gas elpiji 3 kilogram (kg) dalam beberapa hari terakhir, dan meminta Pemeritah Kabupaten Aceh Singkil segera hadir untuk menertibkan harga.

Salah satu warga sampaikan kepada Media Realitas, Eka. Senin, (10/102022) mempertanyakan, ” dimana kehadiran Pemerintah daerah setempat, mengapa sulit mendapatkan (langka) gas elpiji 3 kilogram “, ucapnya bertanya.

Selain ibu rumah tangga, keluhan kelakaan Gas elpiji 3 kg melon ini, juga ramai diperbincangkan para pengguna media sosial yang bermacam komentar keluhan dan kritikan terhadap pemerintah dan pedagang yang menjual dengan harga 40 ribu rupiah yang mencekik leher.

Arif mengaku keluarganya kesulitan untuk pemenuhan kebutuhan hidup, maupun usaha kecil-kecilan menjual kue yang di titipkan di warung-warung.

“Baru masuk sore, malam saya beli sudah habis katanya. Tah macam mana ni mau gak jualan besok ni, kalau gak juga dapat gas hari ini,” ucap Arif.

Sebelumnya disebutkannya , sempat membeli gas melon di pengecer. Namun harganya mencekik leher sampai Rp40 ribu dan ada Rp 50 ribu. tambahnya

BACA JUGA :  Kejari Banda Aceh Periksa Empat Pj Disdik Terkait Pelaksanaan Pelatihan Guru

Sementara saat hendak membeli di pedagang di BRR Desa Pulo Sarok tidak dikasi. Alasan belum mendaftar dan tidak ada jatah diluar nama yang sudah didaftarkan.

Arif pun memaksa pihak pendistribusi yang sedang membongkar gas dari truk di BRR tersebut, untuk bisa dibeli satu tabung gas 3 kilogram, karena sudah 2 hari tidak bisa masak.

Meski alasan semua gas sudah ada pemiliknya, namun supir truck pengangkut menelpon dan meminta izin yang kemungkinan atasan nya lagi, untuk dibeli 1 tabung gas. “Akhirnya dikasi juga beli dari truck, meski harga Rp25 ribu, oke lah gak ada masalah. Tapi herannya semua gas sudah ada pemiliknnya. Alasan pihak truk kuota gas 3 kilogram 1.120 untuk Singkil Utara, Singkil dan Pulau Banyak,” ungkap Helmi.

Sementara Ismail, warga Desa Kampung Baru, juga mengaku sudah 3 hari terakhir gas di Kecamatan Singkil Utara kosong, dan masyarakat disana juga mengeluhkan kelangkaan bahan bakar gas tersebut.

BACA JUGA :  Komisi III Bidang Hukum Dan Keamanan DPR RI M Nasir Djamil Kunjungi Bea Cukai Langsa

Terpisah Kadis Perindagkop UKM, Mahlim Dewa, melalui Kasi Disperindag Agusmardin dikonfirmasi awak media terkait jumlah kuota dan jumlah pangkalan resmi di Aceh Singkil mengatakan, daftar pangkalan ada tercatat di dikantor dan bisa diambil.

Namun jumlah kuota yang dilaporkan ke Disperindag tidak jelas. Hanya laporan kuota gelondongan. Tidak ada informasi untuk pangkalan ini berapa jatahnya.

Kemungkinan kelangkaan ini tidak ada. Jika semua pangkalan ada laporan berapa jumlahnya, mungkin bisa diketahui berapa jumlah seluruhnya.

“Kalau masalah gas 3 kilogram ini, sudah capek kita bang, sudah paham sendirinya orang abang kan. Ini pangkalan nya kita pun tidak tau titik koordinatnya dimana,” beber Agus

Padahal seharusnya pihak perusahaan wajib melaporkan jumlah kuota distribusi untuk Aceh Singkil, termasuk daftar pangkalan resmi yang masih beroperasi. Meski sudah disurati untuk data tersebut, namun belum ada dipenuhi oleh perusahaan CV Rizki Bersaudara agen tunggal pendistribusian gas di Kabupaten Aceh Singkil, terang Agus. (*)