Lawang Kidul I Realitas – Terkait dengan pemberlakuan sistem pembelajaran tatap muka di sekolah, berdasarkan Surat Edaran Kementrian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, tentang pemantauan pembelajaran tatap muka terbatas, sehingga Tim Gugus Tugas Covid-19.
Untuk kepastian dan tetap mematuhi prokes, Camat Lawang Kidul selaku Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 melakukan monitoring ke setiap sekokah yang ada di Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim, Sumsel untuk memantau Pembelajaran Tatap Muka (PTM) disekolah-sekolah agar tetap melakukan prokes covid-1, Senin (13/09/2021).
Ketika dibincangi Camat Lawang Kidul, Andrille Martin, SE terkait pemberlakuan sistem pembelajaran tatap muka, menuturkan ” dengan adanya peraturan mendikbud tentang pembelajaran tatap muka, selama hampir 2 tahun melalui sistem daring, maka saat ini sistem pembelajaran tatap muka disekolah diberlakukan, makanya kita terus menerus monitoring tiap sekolah, karena Camat selaku ketua tim gugus tugas covid-19 kecamatan lawang kidul untuk mengecek prokes.”
Lanjut Andril,” tentunya kita akan terus pantau kegiatan ini setiap hari secara blusukan sampai tuntas setiap sekolah, mulai dari TK/PAUD, SD, SMP dan SMA/SMK, agar tetap mematuhi prokes selama jam sekolah berlangsung, ternyata sekolah-sekolah yang kita kunjungi tetap mematuhi prokes, dan kegiatan ini akan kita lakukan secara berkesinambungan”
Untuk itu, katanya ” perlu dukungan dari semua pihak baik orangtua, guru dan anak didik, saat kita monitor sudah disampaikan melalui kepala sekolah dan guru agar tetap dalam pengawasan untuk menjaga lingkungan yang bersih, sehat dan juga rapi serta indah, apalagi SMP Negeri 1 Lawang Kidul masuk dalam penilaian sekolah adiwiyata tingkat nasional, menuju sekolah yang berwawasan lingkungan, dan tentu menjadi contoh bagi sekolah lain” harapnya.
Sementara kepala SMPN 1 Lawang Kidul, Dasti juga menyampaikan, kita sangat antusias dengan pemberlakuan belajar tatap muka disekolah, selain bisa bersosialisasi, juga dapat memberikan pelajaran secara gamblang, sehingga siswa bisa lebih mengerti dan menerima dengan penjelasan materi yang diberikan oleh guru-guru, dan juga kita telah berusaha secara optimal untuk memberikan edukasi serta sosialisasi terhadap anak-anak didik agar tetap melakukan prokes (5 M).
Tambahnya, untuk belajar tatap muka, kita atur siswa dalam 1 rombongan dibagi menjadi 2 rombongan, sehingga tetap menjaga jarak diruang kelas, demikian juga ketika pulang, siswa tidak boleh bergerombol dan harus langsung pulang, ucapnya.
Masih dari dasti,” untuk sekolah adiwiyata, sudah lebih satu tahun kita persiapkan untuk menata lingkungan, juga kita siapkan anak didik untuk membuat inovasi baru, dengan support dari perusahaan, guru dan siswa, sehingga mereka selalu aktif dalam melakukan kegiatan disekolah.
Kita juga membentuk tim adiwiyata dalam mempersiapkan untuk mengikuti sekolah adiwiyata tingkat nasional dengan kreatifitas dan imajinasi dari mereka, diharapkan yang dilakukan mereka bukan hanya mengejar penghargaan adiwiyata, tapi bisa dilakukan menjadi prilaku yang dikerjakan secara kesadaran” pungkasnya. (M Umar)
