Delapan Daerah Diterjang Badai

oleh -147.579 views
RUMAH warga Desa Linggo Kecamatan Jangka, Bireuen, rusak berat tertimpa pohon

Aceh I Realitas – Badai diserta hujan lebat menerjang delapan kabupaten/kota di Aceh dalam dua hari terakhir. Cuaca buruk itu menyebabkan seorang nelayan meninggal setelah boat yang ditumpanginya hanyut dan terbalik diterjang angin, belasan bangunan rusak, sejumlah pohon tumbang ke jalan, papan reklame jatuh, dan tiang listrik milik PT PLN roboh. Kondisi itu membuat arus lalu lintas di beberapa titik sempat terhenti atau terganggu.

Adapun daerah yang diterjang badai meliputi Kota Banda Aceh, Pidie, Aceh Utara, Kota Lhokseumawe, Kota Langsa, Bireuen, Aceh Jaya, dan Aceh Selatan. Dari tiga kota dan empat kabupaten itu, Bireuen merupakan kabupaten yang mengalami dampak kerusakan terparah.

Di Banda Aceh, Jaya Saputra (32), nelayan asal Desa Deah Raya, Kecamatan Syiah Kuala, ditemukan meninggal setelah boat yang ditumpanginya hanyut dan terbalik akibat diterjang angin kencang di perairan Syiah Kuala, Sabtu (22/6) pagi.

Informasi yang diperoleh Serambi, mayat korban ditemukan terapung oleh warga dan nelayan yang mencarinya sekitar pukul 09.30 WIB, setelah sebelumnya ia dilaporkan belum kembali dari melaut.

BACA JUGA :   Pemko Langsa Ambil Sumpah Pegawai Pemerintah, Perjanjian Kerja Formasi Tahun 2023

Sementara di Bireuen, hujan lebat disertai badai terjadi sejak Sabtu (22/6) menjelang magrib hingga malam hari. Informasi yang dihimpun Serambi dari berbagai sumber menyebutkan, badai dan hujan lebat itu sempat membuat warga panik. Pasalnya, sejumlah atap rumah dan toko, kanopi rumah toko (ruko), serta pohon bertumbangan. Bahkan, tumbangnya sebatang pohon ke badan jalan Banda Aceh-Medan, kawasan Cot Batee Geulungku, Kecamatan Pandrah, mengakibatkan arus lalu lintas macet selama dua jam dan jumlah kendaraan yang antre mencapai 2 kilometer (km).

Hingga siang kemarin sebagian badan jalan nasional di kawasan Cot Batee Geulungku masih ditutupi ranting pohon yang belum dibersihkan. Akibatnya, kendaraan dari kedua arah tidak bisa saling mendahului. Mobil atau sepeda motor dari arah barat ke timur atau sebaliknya, harus berhenti sesaat ketika tiba di lokasi tersebut.

Petugas piket Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bireuen, Minggu (23/6), menyebutkan, 13 bangunan rusak akibat diterjang badai. Bangunan yang rusak itu berlokasi di sejumlah desa dalam delapan kecamatan. Di Kecamatan Kuala, tiga rumah mengalami rusak ringan dan sedang. Di Kecamatan Jeumpa, satu rumah rusak ringan. Di Kecamatan Kota Juang, warung kopi dan bengkel berkonstruksi kayu mengalami rusak berat. Di Kecamatan Peusangan, sebuah rumah permanen dan balai pengajian berkonstruksi kayu rusak.

Di Kecamatan Peudada, rumah permanen tertimpa pohon. Di Kecamatan Jangka, satu rumah dan satu ruko permanen rusak berat. Sedangkan di Kecamatan Juli, dua rumah rusak. Di Kecamatan Pandrah, satu rumah tertimpa pohon. Satu balai pengajian di Dayah Darussa’adah, Desa Geulanggang Gampong, Kecamatan Kota Juang, juga roboh akibat diterjang badai. Insiden itu terjadi saat santri sedang shalat Magrib berjamaah di kompleks dayah.

BACA JUGA :   549 Orang PPPK di Langsa Terima SK

Akibat kejadian itu, ratusan santri trauma. “Kami berharap bantuan dari pemerintah atau dermawan untuk membangun pondok permanen demi kelancaran proses belajar-mengajar di dayah kami,” harap Pimpinan Dayah Darussa’adah, Tgk Rouyani Alkhalidi, didampingi Ketua Umum Pondok Pengajian, Tgk Afrizal, kemarin.(Tribun/Nrl)