Aceh Utara | REALITAS – Motto Pendidikan Merdeka Belajar yang berkarakter Pancasila dan Pendidikan yang Berpusat pada Peserta didik yang selama ini di gaungkan oleh Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.pd Dirjen Kemendikbudristek tidak sejalan dengan apa yang terjadi di lapangan, Ucap salah seorang Tokoh Pemerhati Dunia Pendidikan di Aceh Utara, Tgk H. Muhazir, S.pd.i di sela sela Konferensi Pers di sebuah Warung Kopi di Aceh Utara pada Jum’at Sore 31 Januari 2025.
“Kita Mendesak kepada Kejari dan Polres Aceh Utara untuk segera mengusut mengenai tertutupnya penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Serta pertanggungjawaban Realisasi kemana saja anggaran tersebut di habiskan dan Dugaan Korupsi Beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) di Seluruh Sekolah yang ada di Aceh Utara,” sebutnya.
Terlebih Dana PIP yang di berikan kepada Siswa mulai dari tingkat SD, SMP hingga SMA/SMK di berikan kepada Siswa yatim, Fakir Miskin dan kurang mampu di berikan untuk kebutuhan Sekolah peserta didik agar tidak putus sekolah.
Lantas apa jadinya Siswa putus sekolah karena Beasiswa yang di berikan di potong atau malah tidak di berikan kepada yang berhak mendapatkan, Apakah mereka pihak Sekolah tidak punya hati Nurani?? Tanyanya geram.
Pasalnya, pada 2 Desember 2024 terbit pemberitaan di Media Online Busersiaga.com dengan Judul “Kepala SMP Negeri 4 Seunuddon Kurang Mampu Mengelola Sekolah” Berita tersebut berisi tentang keadaan sarana dan prasarana Sekolah yang tidak terurus, sering tidak hadirnya kepala Satuan Pendidikan Ke sekolah, Kurangnya Komunikasi Kepala Satuan Pendidikan dengan Komite Sekolah, hingga laporan dari peserta didik atau Murid tidak memadainya Fasilitas peserta didik.
Lalu pada 20 Januari 2025 Kembali terbit Pemberitaan di Media yang sama Busersiaga.com dengan Judul “SMP Negeri 4 Seunuddon Bagaikan Kapal Tiada Nakhoda” yang memuat pemberitaan tentang Miskomunikasi Komite Sekolah dengan Kepala Satuan Pendidikan, Serta Bungkamnya Kepala Satuan Pendidikan saat di Konfirmasi oleh Wartawan menjadi penyebab beredarnya pemberitaan tentang SMPN 4 Seunuddon.
Sementara itu pada saat acara Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Ke 59 di SMPN 1 Seunuddon pada Kamis 23 Januari Jamaluddin, S.sos, M.pd Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Utara padahal Mewanti Wanti dan menekankan kepada Seluruh Kepala Sekolah di Bawah Naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Utara agar lebih berhati hati dalam menjalankan tugas dan Tupoksi yang sangat berat sebagai Kepala Satuan Pendidikan, Karena Tugas Kepala Satuan Pendidikan Bukan hanya menyelesaikan hal hal Adminstrasi saja, namun lebih dari itu yaitu menjadi contoh baik, panutan hingga mengayomi seluruh Warga Sekolah Mulai dari Murid, Wali Murid, Guru, hingga Tokoh Masyarakat yang berada di lingkungan Satuan Pendidikan.
Lebih Lanjut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Utara juga mengultimatum agar Bapak Ibu kalau memang tidak sanggup menjalankan tugasnya sebagai Kepala Satuan Pendidikan di Sekolahnya lebih baik bapak ibu buat surat pengunduran diri, karena masih Banyak calon Kepala Sekolah yang mengantri dan lebih baik dari Kader Kader Guru Penggerak yang nantinya akan menjadi Kepala Sekolah, ucapnya di Acara MKKS SMPN 1 Seunuddon.
Di lain pihak wartawan dari Media Realitas.com berhasil mengonfirmasi Kepala Satuan Pendidikan SMPN 4 Seunuddon pada Kamis Sore 23 Januari 2025 di sebuah Warung Kopi di Lhoksukon, Kepala Sekolah mengungkapkan bahwa dirinya pernah mengajukan surat pengunduran diri dari SMPN 4 Seunuddon kepada Kepala Dinas agar di tempatkan di tempat yang lain karena terbatas dengan kesibukan yang lain dan jarak yang cukup jauh di tempuh dari Lhokseumawe ke Seunuddon membutuhkan Waktu lebih kurang sejam lebih, apalagi dirinya seorang Wanita yang terkadang selama menjadi Kepala Sekolah menambah kesibukan dan beban kerjanya dari pagi hingga Sore baru sampai ke rumah, namun Kepala Sekolah menyatakan bahwa pihak Dinas Pendidikan Aceh Utara menyarankan agar Kepala Sekolah untuk bersabar menjalani tugasnya sebagai Kepala Sekolah di SMPN 4 Seunuddon, bebernya.
Di sisi lain Awak Media REALITAS.com mencoba melakukan Investigasi untuk datang Langsung ke SMPN 4 Seunuddon yang berada di Desa Ulee Rubek Timu, Kecamatan Seunuddon Kabupaten Aceh Utara untuk mengecek langsung kebenaran pemberitaan yang selama ini beredar pada Kamis Pagi 30 Januari 2025 sekira pukul 8.45 WIB.
Awak Media hanya Mendapati pada Kamis Pagi tersebut 7 orang Murid yang masih berkeliaran di halaman depan SMPN 4 Seunuddon, padahal Jam sudah menunjukkan hampir Pukul 09.00 WIB.
Awak Media juga memantau baru dua orang saja guru yang datang ke Sekolah yaitu Bapak Herman, S.pd dan Ibu Salbiah, S.pd, sedangkan guru lainnya belum kelihatan apalagi Kepala Sekolah. Pak Herman Guru olahraga yang baru saja lulus PPPK memberikan keterangan kepada pihak media setelah menjawab pertanyaan bahwa Kepala Sekolah belum hadir, dan selama ini dirinya sangat kecewa dengan kepemimpinan Kepala Satuan Pendidikan SMPN 4 Seunuddon yang jarang hadir ke Sekolah dan aktifitas Belajar Mengajar di Sekolah tersebut menurun, apalagi ke depannya Sekolah ini bakal ada penerimaan Murid baru.
Herman, S.pd juga mengungkapkan maju mundurnya sebuah instansi Pendidikan di suatu tempat dengan cakapnya pimpinan mengelola sebuah sekolah, kalau kepala Sekolahnya jarang hadir seperti ini, maka guru dan Murid juga akan ikut malas malasan, ucapnya.
Lebih Lanjut Herman, S.pd menambahkan, saya sangat bangga dan tidak menyembunyikan Kehebatan Kinerja Kepala Sekolah terhadap Sekolah yang sebelumnya telah menegerikan Sekolah ini dari Sekolah Persiapan hingga menjadi Sekolah Negeri, namun janganlah menjadikan Sekolah ini kedepannya lambat Laun menjadi Terpuruk hingga di takutkan nanti tidak ada lagi Wali Murid yang mau mengantarkan anaknya bersekolah di SMPN 4 ini, kesalnya.
Pada saat awak Media pergi dari Sekolah di Pintu Gerbang Sekolah, Awak Media Kembali Berhenti karena berpapasan dengan Wakil Kepala Sekolah SMPN 4 Seunuddon Pak Ibrahim, S.P.di, pak Him panggilan yang akrab di sapa juga memberikan keterangan kepada Media, bahwa Kepala Sekolah Jarang Hadir dan bahkan tidak hadir sama sekali di karenakan Ibu keterbatasan Waktu Karena jarak yang sangat jauh di tempuh dan Faktor Ekonomi yang di alami Kepala Sekolah, tuturnya.
Sebelumnya pada Selasa dan Rabu 28 dan 29 Januari 2025 Awak Media pernah Mewawancarai Beberapa Peserta didik atau Murid SMPN 4 Seunuddon atas Nama Muhammad Nazar yang baru duduk di bangku kelas 2 di SMPN 4 Seunuddon, dirinya mengakui baru 1 kali di berikan Beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) di Sekolah Tersebut dengan Jumlah Rp 500.000 ribu rupiah, padahal kenyataannya saat Masyarakat mengecek Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Induk Siswa Nasional (NIS/NISN) di Laman https://pip.kemdikbud.go.id Peserta didik atas Nama Muhammad Nazar Berhak mendapatkan dua kali pembayaran Beasiswa PIP dana yang sudah masuk yaitu pada 6 Desember 2023 dan 28 Maret 2024.
Sementara itu salah seorang Murid yang lain atas Nama Ikhzam Saputra berhak Mendapatkan PIP Beasiswa yang telah Masuk setelah pengecekan di Laman https://pip.kemdikbud.go.id sebanyak 3 Kali yaitu pada Tanggal 26 Oktober 2022, 12 April 2023 dan 28 Maret 2024, Ikhzam Saputra Melalui Orang tuanya mengakui hanya mendapatkan Beasiswa PIP sebanyak 2 Kali saja yaitu sebesar Rp 450.000 pada kelas 1 dan 450.000 pada kelas 2.
Peserta didiknya lainnya atas nama Muhammad Haikal dalam Laman https://pip.kemdikbud.go.id juga di sebutkan mendapatkan 2 kali Beasiswa PIP yaitu pada 6 Desember 2023 dan pada 28 Maret 2024, namun Uang yang di berikan kepada Muhammad Haikal Sejumlah Rp 250.000 saat duduk di bangku kelas 1 dan Rp 500.000 saat duduk di bangku kelas 2.
Muhammad Haikal menyebut uang di bagikan dengan jumlah tersebut pihak SMPN 4 Seunuddon mengatakan dengan alasan uang di bagi rata kepada peserta didik yang tidak mendapatkan beasiswa, sebutnya.
Yang lebih anehnya ada beberapa siswa yang hanya mendapatkan sekali saja tapi di berikan 2 kali, yaitu atasi seperti yang tertera pada laman https://pip.kemdikbud.go.id pada 6 Desember 2023, tidak ada yang di berikan Beasiswa dengan Jumlah Rp 750.000 setiap tahunnya, padahal itu adalah beasiswa yang berlaku pada peserta didik tingkat SMP / paket B tiap Tahunnya, kecuali Khusus Kelas 1 Semester Ganjil dan Kelas 3 Semester Genap mendapatkan Beasiswa dengan Jumlah Rp 375.000.
Jajaran Wartawan Indonesia (JWI) angkat bicara.
Di Tempat Terpisah Wartawan REALITAS.com pada Sabtu Malam 31 Januari 2025 Mewawancarai Mukhtar MR Ketua Jajaran Wartawan Indonesia (JWI) Kabupaten Aceh Utara mengenai permasalahan SMPN 4 Seunuddon.
Mukhtar MR memberikan keterangan kepada awak media bahwa permasalahan ini sebenarnya Mulai dari Masyarakat, Wali Murid, Komite Sekolah Hingga banyak Wartawan yang telah menanyakan permasalahan ini kepadanya, Mukhtar MR menjelaskan sudah seharusnya Pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Utara di Desak turun angsung ke Lapangan untuk menyelesaikan permasalahan ini, data, Fakta serta Bukti dan Narasumber telah lengkap. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Utara di harapkan harus segera menyelesaikan Terkait Problem SMPN 4 Seunuddon, Terlebih Penggunaan Dana Operasional Sekolah ( BOS ) dan Bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) di bawah Naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Utara, ucapnya.
Mukhtar MR juga menambahkan pihak yang sudah terbukti melakukan kesalahan harus menerima dan berbenah bangkit untuk menyelesaikan Konflik dari akar permasalahan, jangan mencari cari masalah baru dan mengkambing hitamkan orang lain dalam permasalahan ini, agar Konflik tidak berkepanjangan, tambahnya.
Di akhir Wawancara dengan Mukhtar MR Ketua JWI Aceh Utara mempertegas, Kami Wartawan yang ada di Aceh Utara, Terlebih yang ada di Seunuddon cukup Solid dalam dalam menghimpun, menerima, mendengar dan Menulis pemberitaan sebagai Sosial Kontrol di tengah tengah Masyarakat dalam menjalankan tugas kami di lapangan, semoga kasus ini bisa terselesaikan secara kekeluargaan dan Bijaksana, jangan ada lagi kasus yang timbul di kemudian hari. (*)