Jakarta | REALITAS — Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (USK) Prof Dr Khairul Munadi ST MEng dilantik sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, di Jakarta, Senin 06 Januari 2025.
Sebelumnya, Prof Khairul Munadi menjabat Direktur Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi sejak 10 Oktober 2024 lalu.
Pelantikan Prof Khairul Munadi sebagai Dirjen Dikti dilakukan oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendikti Saintek) Prof Satryo Soemantri Brodjonegoro bersama enam pimpinan tinggi madya lainnya di lingkungan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Senin 06 Januari 2025.
Dalam sambutannya, Mendikti Saintek Satryo mengatakan pelantikan bukan hanya sekedar formalitas, namun suatu amanah yang mengandung tanggung jawab besar dalam menjalankan peran Kemdiktisaintek dalam mendukung visi dan misi pemerintah yang tertuang dalam Asta Cita, delapan program terbaik cepat, dan tujuh belas program prioritas.
“Saya yakin dengan pengalaman, integritas, kompetensi, dan kapasitas yang dimiliki, Saudara-saudara akan melaksanakan tugas dan amanah dengan penuh tanggung jawab dan profesionalisme,” ujar SatryoSatryo menjelaskan Kemdikti Saintek memiliki tiga peran dalam mewujudkan Asta Cita.
Pertama, pada Asta Cita kedua tentang tentang memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa yang menjadi tugas Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan (Dirjen Risbang).
Kedua, Asta Cita keempat tentang pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) sains, teknologi, dan pendidikan yang menjadi peran Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) serta Direktur Jenderal Sains dan Teknologi (Dirjen Saintek).
Ketiga, pada Asta Cita kelima tentang memajukan hilirisasi, industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah dalam negeri menjadi tugas dari Dirjen Risbang dan Dirjen Saintek.
Satryo juga menyampaiakan Kemdiktisaintek sebagai Kementerian memiliki program terbaik cepat melalui rencana aksi Kemdiktisaintek antara lain melakukan restrukturisasi organisasi dan tata kelola, melakukan evaluasi dan revisi beberapa regulasi yang memerlukan reformasi, menyusun rencana strategis Kemdiktisaintek, melakukan pengisian sumber daya manusia (SDM) dan penyediaan ruang kerja Kemdiktisaintek yang menjadi tugas Sekretaris Jenderal dan Staf Ahli Bidang Regulasi.
Lebih lanjut, Satryo menjelaskan peran dan tugas Inspektur Jenderal (Irjen) yang krusial dalam memastikan jalannya administrasi pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan bebas dari praktik-praktik yang menyimpang dari ketentuan.
Inspektur Jenderal juga berperan dalam menjalankan tugas-tugas pengawasan secara berintegritas. Selain itu, Inspektur Jenderal harus mampu berperan sebagai penggerak utama dalam pencegahan korupsi dan penyalahgunaan wewenang.
Satryo berharap, para pejabat yang dilantik dapat menjalankan amanah, mengemban jabatan yang baru, serta mampu memimpin pembangunan di bidang pendidikan tinggi, sains, dan teknologi dengan penuh tanggung jawab dalam tujuan bersama untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Kami berharap saudara-saudara sekalian diberi kekuatan dalam menjalankan amanah dan mengemban jabatan yang baru, serta mampu memimpin pembangunan di bidang pendidikan tinggi, sains, dan teknologi dengan penuh tanggung jawab untuk tujuan bersama mencerdaskan kehidupan bangsa,” harap Satryo.
Adapun 7 Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang dilantik adalah:
1>Prof Ir Togar M Simatupang Ph.D sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi.
2>Prof Dr Khairul Munadi ST MEng sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi.
3>Fauzan Adziman Ph.D sebagai Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan.
4>Prof Dr Ahmad Najib Burhani MA sebagai Direktur Jenderal Sains dan Teknologi.
5>Dr Chatarina Muliana Girsang sebagai Inspektur Jenderal SH MH
6>M. Hasan Chabibie sebagai Staf Ahli Bidang Penguatan Ekosistem Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi
7>Nur Syarifah sebagai Staf Ahli Bidang Regulasi.(*)
Sumber: IA