Tersangka Pembakaran Studio Kyoto Animation Di Hukum Mati

oleh -14.579 views
Tersangka Pembakaran Studio Kyoto Animation Di Hukum Mati

Tokyo | MEDIAREALITAS – Pengadilan Distrik Kyoto menjatuhi hukuman mati kepada pembakar Studio Kyoto Animation, Shinji Aoba, Kamis 25 Januari 2024.

Shinji Aoba terbukti telah membakar gedung Studio Kyoto Animation pada 18 Juli 2019 lalu dan mengakibatkan 36 orang tewas.

Dalam sidang, Shinji Aoba mengaku telah dendam kepada Studio Kyoto Animation karena telah mencuri idenya.

Namun, pengadilan mengatakan tidak ada bukti bahwa Studio Kyoto Animation telah menjiplak karya Shinji Aoba.

Dikutip dari The Japan Times. Aoba juga menderita luka bakar parah di sebagian besar tubuhnya akibat serangan tersebut.

Pada Kamis pagi, sebanyak 409 orang telah mengantre untuk mendapatkan salah satu dari 23 kursi yang tersedia untuk mendengarkan keputusan pengadilan.

Beberapa anggota keluarga korban juga telah hadir dalam sidang vonis terhadap Aoba.

Fokus persidangannya adalah pada apakah dia cukup kompeten secara mental untuk dapat dimintai pertanggungjawaban pidana.

Hakim Ketua, Keisuke Masuda mengatakan Aoba tidak kompeten secara mental atau dalam kondisi lemah pada saat melakukan kejahatan tersebut.

Masuda juga menilai bahwa Aoba telah bertanggung jawab secara pidana atas perbuatannya.

Keputusan tersebut menyatakan bahwa Aoba menuju ke Kyoto dari rumahnya di Kota Saitama dan membakar studio untuk menghentikan “No. 2,” sosok dari khayalannya.

BACA JUGA :   Presiden Iran Dilaporkan Meninggal Usai Insiden Helikopter Jatuh

“Tetapi dampak dari khayalannya terhadap kejahatan tersebut tidak besar,” kata Masuda.

“Pertanggungjawaban atas hilangnya nyawa 36 orang sangatlah berat, jadi tidak ada alasan untuk menghindari hukuman mati,” lanjutnya.

Jaksa mengatakan dia cukup kompeten dan berpendapat bahwa hukuman mati adalah satu-satunya pilihan mengingat beratnya kejahatan Aoba.

Sementara itu, tim pembela berpendapat bahwa ia harus dibebaskan atau menerima pengurangan hukuman karena berkurangnya kemampuan mentalnya.

Dua psikiater yang bersaksi di pengadilan juga berbeda pendapat mengenai kondisi mentalnya.

Banyak dari mereka yang tewas adalah anak-anak muda, termasuk seorang wanita berusia 21 tahun.

Sejumlah korban ditemukan di tangga spiral menuju atap, menunjukkan bahwa mereka kewalahan saat berusaha mati-matian untuk melarikan diri.

“Ada orang yang melompat dari lantai dua, tapi kami tidak bisa buru-buru memberikan pertolongan karena apinya sangat besar,” kata seorang wanita kepada media lokal saat itu.

“Sepertinya aku sedang melihat neraka,” lanjut wanita tersebut.

Lebih dari 30 orang lainnya terluka, dan petugas pemadam kebakaran menyebut insiden tersebut “belum pernah terjadi sebelumnya”.

BACA JUGA :   Presiden Iran Dilaporkan Meninggal Usai Insiden Helikopter Jatuh

Petugas pemadam kebakaran juga mengatakan bahwa menyelamatkan para korban di dalam gedung Studio Kyoto Animation sangatlah sulit.

Dikutip dari Kyodo News, sebelum melakukan pembakaran, Aoba terlihat berteriak “Mati!” dan langsung membakar gedung sekitar pukul 10.30 waktu Jepang.

Kebakaran di Studio Kyoto Animation ini merupakan kejadian terburuk dalam dua dekade terakhir di Jepang.

Dalam penyelidikan, polisi Jepang telah menemukan dua kaleng cairan tak diketahui, ransel, dan troli ditemukan di dekat lokasi.

Sebuah rekaman CCTV juga menunjukkan seperti lima pisau panjang yang diletakkan di tanah di luar gedung tiga lantai ini.

Tersangka diketahui tidak memiliki hubungan apapun dengan Studio Kyoto Animation dan SIM-nya terdaftar di sebuah alamat di Saitama, pinggiran utara Tokyo.

Sementara itu, Kepala Eksekutif Kyoto Animation, Hideaki Hatta menyebut jika perusahaan telah menerima email yang bernada sebuah ancaman kematian.

“Mereka dialamatkan ke kantor dan departemen penjualan kami dan disuruh mati,” kata Hideaki Hatta pada 2019 lalu, dikutip dari The Guardian.

“Aku patah hati. Sangat tak tertahankan bahwa orang-orang yang membantu membawa industri animasi Jepang terluka dan kehilangan nyawa mereka dengan cara ini,” lanjutnya.(*)

Sumber: Tribun