Diperkiraan Dana Rehabilitasi Rumah Di Gaza Capai Rp234 Triliun

oleh -84.579 views
Diperkiraan Dana Rehabilitasi Rumah Di Gaza Capai Rp234 Triliun
Dana  USD 15 miliar atau sekitar Rp234 triliun dibutuhkan untuk membangun kembali rumah-rumah di Gaza akibat serangan Israel, demikian diungkapkan oleh Kepala Dana Investasi Palestina Mohammed Mustafa pada Rabu 17 Januari 2024

Jakarta | MEDIAREALITAS – Dana  USD 15 miliar atau sekitar Rp234 triliun dibutuhkan untuk membangun kembali rumah-rumah di Gaza akibat serangan Israel, demikian diungkapkan oleh Kepala Dana Investasi Palestina Mohammed Mustafa pada Rabu 17 Januari 2024

Mustafa mengatakan laporan internasional menunjukkan 350.000 unit rumah telah rusak di Gaza, baik rusak sepenuhnya atau sebagian dan lebih dari 70.000 unit hancur total.

“Kami masih belum membicarakan infrastruktur, kami belum membicarakan rumah sakit yang rusak, jaringan listrik,” sambungnya.

Angka tersebut menunjukkan biaya rekonstruksi yang jauh lebih besar dibandingkan anggaran sebelumnya untuk mengembalikan Gaza setelah konflik sebelumnya, lantaran perang telah berlangsung selama lebih dari 100 hari.

Menyusul perang tahun 2014 antara Hamas dan Israel, yang berlangsung selama tujuh minggu dan menewaskan 2.100 warga Palestina, Qatar menghabiskan lebih dari USD 1 miliar untuk proyek perumahan dan bantuan di Gaza.

Mustafa mengatakan kepemimpinan Palestina, dalam jangka pendek, akan terus fokus pada bantuan kemanusiaan termasuk makanan dan air, namun pada akhirnya fokusnya akan beralih ke rekonstruksi.

Perang Israel Vs Hamas menyebabkan sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza meninggalkan rumah mereka, beberapa di antaranya bahkan telah mengalaminya beberapa kali.
Kondisi ini menyebabkan krisis kemanusiaan, dengan makanan, bahan bakar, dan pasokan medis yang semakin menipis.

“Jika perang di Gaza terus berlanjut, kemungkinan besar lebih banyak orang yang meninggal karena kelaparan dibandingkan perang,” kata Mustafa.

BACA JUGA :   YARA Desak Pj Gubernur Aceh Bertindak dan Tidak Larut Dalam Seremoni

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengembalikan makanan, obat-obatan, air dan listrik ke wilayah kantong yang terkepung, tambahnya.

Ketika ditanya apa peran Hamas di masa depan, Mustafa mengatakan “cara terbaik ke depan adalah menjadi se-inklusif mungkin”.

Warga Palestina melarikan diri ke Gaza utara saat tank-tank Israel memblokir jalan Salah al-Din di Jalur Gaza Tengah pada Jumat, 24 November 2023, saat gencatan senjata empat hari dalam perang Israel-Hamas dimulai sebagai bagian dari kesepakatan yang ditengahi oleh Qatar.

Israel dan Hamas sepakat perjanjian tentang bantuan kemanusiaan yang masuk ke Jalur Gaza. Qatar dan Prancis berkolaborasi sebagai mediator pada perjanjian terbaru ini.

Dilaporkan BBC, Rabu 17 Januari 2024, perjanjian baru ini menyebut agar obat-obatan dapat diberikan kepada para tawanan di Jalur Gaza, Sebagai timbal balik, Israel akan mengizinkan lebih banyak bantuan pokok masuk ke Jalur Gaza.

Bantuan kemanusiaan akan berangkat lewat Doha, ibu kota Qatar, menuju Mesir pada Rabu kemarin, Kemudian, bantuan itu akan diantarkan ke Gaza untuk rakyat sipil, sementara obat-obatan akan dibawa untuk tawanan dari Israel.

BACA JUGA :   Pj Bupati Simeulue Ikut Pilkada, Mendagri Diminta Ambil Sikap

Obat-obatan itu dikirim karena anggota keluarga para tawanan melaporkan kepada pemerintah bahwa banyak dari korban penculikan Hamas yang butuh obat-obatan, beberapa bahkan dinyatakan dalam kondisi bahaya.

Pada Selasa 28 November 2023, gencatan senjata Israel dan Hamas telah resmi diperpanjang dua hari hingga Rabu 30 November 2023, Perpanjangan ini diumumkan langsung oleh Qatar selaku mediator kedua belah pihak, bersama-sama dengan Mesir.

Sebelumnya, Sekjen PBB Antonio Guterres sempat meminta agar bantuan bisa dibawa ke Jalur Gaza dengan aman, Lebih dari 100 staf PBB juga telah meninggal akibat perang di Gaza.

Amerika Serikat berharap agar ada diskusi-diskusi lanjutan yang bisa membawa pelepasan tawanan, Utusan AS untuk Timur Tengah juga telah berdiskusi dengan Qatar agar hal itu bisa tercapai.

Utusan AS mengatakan diskusi yang terjadi “sangat serius dan intensif” dan diharapkan bisa segera berdampak nyata.

sudah lebih dari 24 ribu orang korban serangan Israel di Jalur Gaza, banyak korban tewas merupakan perempuan dan anak-anak. tutupnya(*)

Sumber: L6