Lahat | Realitas – Seorang oknum wartawan berinisial (TZ) alias Muchtarim salah satu pimpinan redaksi sahabatsiber di Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan, memberikan berita balasan, terkait pemberitaan dirinya disebut pemborong proyek di Lahat.
Berita balasan itu dikirimkan langsung oleh masyrakat Desa Lesung Batu ke nomor WhatsApp wartawan mediarealitas.com pada Sabtu (10/12/2022).
TZ mengatakan isi pemberitaan di mediarealitas.com tidak memenuhi unsur 5W 1H.
Terlebih lagi dua balasan berita dalam dua media yang berbeda, hingga membuat masyarakat bingung dan diduga banyak konspirasi serta bermuatan unsur politik.
Terkait viralnya berita tersebut, Ketua ikatan wartawan online (IWO) Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan, Bahri angkat bicara.
Kepada mediarealitas.com ia mengatakan isi pemberitaan hendak nya lebih kepada mengedukasi bukan memuat sesuatu yang bersipat mementingkan kepentingan pribadi, ujar Bahri.
Masih kata bahri,”selaku pekerja pelayan publik serta control sosial hendak nya lebih profesional bukan memberi contoh yang berpotensi merusak citra organisasi, terang nya Minggu (11/12/2022).
“Lebih lanjut bahri juga menegaskan,” setelah melihat dalam percakapan ditayangkan dalam pemberitaan Kanal youtube REALITAS TV bahwa adanya oknum wartawan mengakui ada apa dengan pekerjaan saya.!!,”Jelas ini sudah melanggar kode etik profesi sebagai seorang jurnalis,’tegasnya.
Sedangkan menurut pimpinan redaksi mata elang Muh Saldin. menuturkan dirinya melakukan konfirmasi dengan muchtarim selaku pimpinan redaksi sahabat siber bahwa vendornya bukanla dia namun istrinya.
Menurut Muh Saldin dengan adanya balasan berita ataupun saling membela dalam pemberitaan di berbagai media, diduga banyak konspirasi yang terlibat dalam proyek anggaran ratusan juta rupiah tersebut.
Muh Saldin juga menyampaikan boro boro mau melebihkan volume papan proyek nya saja tidak ada padehal anggaran itu ada dan itu di wajibkan, jelasny.
Sedangkan menurut tokoh masyarakat desa lesung batu sendiri sebut saja namanya Datuk untuk keamanan namanya di samarkan wartawan. Jujur saya pribadi jelas mengatakan pekerjaan itu kurang pas dan dari mulai bekerja hingga viralnya dalam pemberitaan belum pernah saya melihat papan proyek cor beton tersebut.
Datuk juga pernah bertanya kepada pekerja namun lagi lagi tidak mendapatkan jawaban yang pas, dengan tidak adanya papan proyek tersebut Datuk tidak merasa puas, namun menurut saya pekerjaan jalan itu mestinya tebal ditengah hingga bila mana hujan turun, air hujan tidak akan melewati badan jalan dan air akan mengalir di dua sisi badan jalan sehingga tidak akan cepat mengalami kerusakan dan air di pastikan tidak akan tergenang pungkasnya. (Andi Razak)