Langsa | Realitas – Warga Desa Melidi dan sejumlah gampong lainnya di Kecamatan Simpang Jernih, daerah pedalaman Aceh Timur, dilaporkan terkurung atau terisolir akibat banjir, Rabu (2/11/2022).
Pasalnya sejak berapa hari lalu air sungai daerah itu meluap dan kemarin air luapan semakin parah disebabkan curah hujan tinggi di daerah pegunungan wilayah tersebut.
Akibatnya, akses transportasi air melalui sungai Batu Katak ini lumpuh total, warga tidak berani melalui sungai yang volumenya tinggi serta arusnya cukup deras.
Informasi ini dilaporkan Keuchik Desa Melidi, Zulkarnain, kepada Wartawan via WhatshApp, Rabu.
“Daerah kami sudah banjir sejak kemarin, air sungai tinggi dan arusnya cukup kencang, kami tidak bisa turun ke Babo Aceh Tamiang membeli makanan,” ujar Keuchik.
Saat ini masyarakat Desa Melidi maupun Desa Tampur Paloh, Tampur Bor, HTI Ranto Naro, tidak bisa menggunakan akses jalur sungai untuk turun ke pasar Babo membeli bahan makanan.
Sedangkan stok makanan masyarakat di sana semakin menipis, jika luapan air terus berlanjut hingga berapa hari mendatang maka tidak diketahui nasib mereka alias warga bisa kelaparan.
Namun akses jalan darat warga di sana belum ada yang memadai, hanya ada jalur tikus melewati jalan hutan yang bisa dilalui warga menuju Babo Aceh Tamiang, itupun hanya bisa dilalui sepeda motor sejenis trail saja, ujarnya.
Sampai saat ini Pasokan Makanan di daerah tersebut masi menipis (*)