Amman | Realitas – Sebuah pesawat kargo Antonov-12 milik Ukraina jatuh dekat Kavala di Yunani utara, lapor kantor berita Jordania, Petra, Minggu (17/7/2022).
Jordania langsung membantah klaim sebagai tujuan akhir dari pesawat naas itu.
Dalam sebuah pernyataan, Komisi Pengaturan Penerbangan Sipil Jordania (CARC) mengatakan pesawat direncanakan melakukan pengisian bahan bakar di Bandara Internasional Queen Alia di Jordania.
Dijadwalkan melakukan pemberhentikan sekitar pukul 21:30 sebelum menuju Bangladesh.
Laporan sebelumnya mengatakan pesawat kargo An-12, yang lepas landas dari kota Nis, Serbia, pada Sabtu (16/7/2022) menuju Amman, Jordania.
Dilansir AP, Minggu (17/7/2022), pesawat itu jatuh sekitar 40 kilometer barat Bandara Internasional Kavala karena kerusakan mesin sebelum melakukan pendaratan darurat.
Pilot pesawat, yang dioperasikan oleh maskapai kargo Ukraina Meridian, mengatakan kepada pengendali lalu lintas udara ada masalah dengan salah satu mesinnya,
Pilot mengatakan harus melakukan pendaratan darurat.
Dia diarahkan kembali ke bandara Kavala, tetapi tidak pernah berhasil sampai di sana.
Media Yunani melaporkan ada delapan orang di pesawat itu dan membawa 12 ton bahan berbahaya, sebagian besar bahan peledak.
Namun pejabat setempat mengatakan tidak memiliki informasi spesifik tentang kargo dan jumlah penumpang.
Pesawat itu adalah pengangkut kargo turboprop empat mesin era Uni Soviet.
Rekaman drone menunjukkan hanya potongan-potongan kecil yang tersisa dari pesawat.
Jatuh di ladang antara dua desa dan tersereta di tanah.
Penduduk setempat melaporkan melihat bola api dan mendengar ledakan keras selama dua jam lebih setelah pesawat jatuh.
Kepulan asap putih masih mengepul dari ujung depan pesawat pada Minggu (17/7/2022) pagi.
Petugas pemadam kebakaran yang bergegas ke tempat kejadian pada malam hari gagal mencapai lokasi kecelakaan oleh asap dan bau menyengat.
Mereka mengkhawatirkan kemungkinan ada bahan beracun.
Penduduk diminta untuk menutup jendela rumah sepanjang malam, tidak meninggalkan rumah dan memakai masker.
Pihak berwenang mengatakan tidak tahu apakah ada bahan kimia berbahaya di pesawat, termasuk yang terkandung dalam baterai.
Tim ahli bahan peledak telah di lokasi bergabung dengan para ahli dari Komisi Energi Atom Yunani, kata pihak berwenang.
Petugas pemadam kebakaran telah menutup area pada radius sekitar 400 meter.(*)