LSM CIFOR Dan JITU Pantau Kelancaran Kegiatan Aktivitas Bongkar Muat Pelabuhan Malahayati Saat Covid-19

oleh -373.579 views

Belawan I Realitas – LSM CIFOR Dan JITU Pantau Kelancaran Kegiatan Aktivitas Bongkar Muat Pelabuhan Malahayati Saat Covid-19.

Sejak pandemi virus Corona (Covid-19) melanda Indonesia, perekonomian Indonesia turut mengalami imbasnya dan hal yang sama juga dirasakan negara-negara didunia, bahkan sampai menimbulkan krisis terutama dibidang kesehatan dan kemanusian.

Pelabuhan Malahayati, Banda Aceh memiliki panjang 384 meter, aktivtas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan yang dikelola PT. Pelabuhan Indonesia 1 (Persero) atau Pelindo 1 memiliki panjang 384 meter menjadi salah satu dari 24 pelabuhan tol laut yang berada di ujung barat pulau Sumatera dan telah memliki fasiltas yang memadai untuk pengangkut ekspor impor lancar disaat pandemi virus corona atau Covid-19.

Ketua Umum DPP LSM CIFOR ketika dikonfirmasi kru Media Realitas.com seputar Pelabuhan Malahayati pada Rabu, (12/08/2020) melalui Sekjennya, Ismail Alex MI.

Perangin-angin mengatakan, menilai pengembangan Pelabuhan Malahayati yang berada di Provinsi Banda Aceh merupakan bentuk komitmen Pelindo 1 untuk mendukung program tol Laut yang digagas pemerintah Indonesia.

“Pengembangan Pelabuhan Malahayati berfokus pada pengembangan jaringan maritim nasional dengan peningkatkan kapasitas infrastruktur pelabuhan, bertujuan untuk membuat layanan logistik yang efisien dan kompetitif, sehingga menghasilkan peningkatan daya saing nasional”, Ucapnya.

Informasi diperoleh Pelabuhan Malahayati memiliki dermaga dengan panjang 384 meter dan dapat menampung tiga kapal ukuran 100 meter dengan muatan 300 TEUS Peti Kemas sekaligus dan didukung alat bongkar muat berupa satu unit HMC, tiga unit forklift serta enam truk pengakut Peti Kemas dan lainnya.

BACA JUGA :   Sidang Sengketa Hasil Pilpres 2024 Dimulai Rabu Pagi Hari Ini

“Pelabuhan Malahayati sendiri juga didukung dengan keadalaman alur 9,5 meter, dermaga yang mendukung, adanya pelayanan yang terjadwal, tersedianya alat bongkat muat, lapangan peti kemas dan transportasi jalan yang mendukung sehingga sangat mendukung untuk masuknya kapal-kapal kontainer ke Pelabuhan Malahayati dalam meningkatkan daya saing harga barang di Aceh”, Terangnya.

Dilain tempat, Ketua Tim JITU (Jeli, Independent, Toleran, Ukur) Bung Erwin Librandi Tambunan, SE didampingi Wakil Ketua JITU, Irwan Pane dan Sekretris JITU, Firman Kurniawan dan Bendahara JITU, Ricki Hariandi, mengatakan lancarnya kegiatan aktivitas bongkar muat Pelebuhan Malahayati, maka secara nasional kegiatan ekspor ini sebagai salah satu wujud implementasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang diluncurkan oleh Pemerintah Republik Indonesia untuk memulihkan ekonomi Indonesia pasca pendemi Covid-19.

BACA JUGA :   Prediksi Kawasaki vs Tokyo, J-League 30 Maret 2024

“PT. Pelindo 1 (Persero) melalui Pelindo 1 Cabang Malahayati dinilai telah bersinergi dengan pemprov, pemkab, dan pemko serta instansi terkait untuk getol secara terus menerus menggali produk lokal Aceh yang bernilai ekonomi tinggi agar dapat diekspor melalui pelabuhan di Provinsi Aceh dan bukan melalui provinsi lain”, Jelasnya.

Salah satu manfaat atas ekspor melalui pelabuhan di Aceh yakni dapat memacu adanya pertumbuhan ekonomi di kabupaten/kota tempat pelabuhan ekspor berada, sehingga pertumbuhan dan pembangunan ekonomi secara keseluruhan di Provinsi Aceh meningkat serta tingkat kemiskinan pun turut berkurang.

Sebelumnya, ditengah covid yang melanda dunia, PT. Pelabuhan Indonesia 1 (Persero) atau Pelindo 1 Cabang Malayati tetap melakukan aktivitas Pelayanan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Malayati Aceh Besar saat disampaikan Humas Pelindo 1 Cabang Malayati, Ellingkari. Sabtu, 08 Agustus 2020.

“Sekalipun dalam suasana covid, aktivitas di pelabuhan tetap berjalan. Seluruh karyawan dan pekerja dibawah pelabuhan malayati tetap beraktivitas dan mengikuti protokol kesehatan dengan menggunakan APD Covid lengkap”, Tuturnya.

Pelabuhan yang sempat diterjang Tsunami 2004 tersebut memiliki fasiltas muat bongkar yang cukup memadai dan melayani ekpor dan impor barang”, Tutupnya. (Win).