Petugas Sterilisasi Sumur Ilegal di Peureulak Aceh Timur dalam Radius 200 Meter

oleh -173.579 views
oleh
Api sudah padam, sumur minyak di Aceh masih menyembur (Foto: Dok. Badan Penanggulangan Bencana Aceh)

ACEH TIMUR | Realitas – Api di sumur minyak ilegal milik warga sudah padam sejak Kamis (26/4) lalu. Meski demikian sumur tersebut masih menyemburkan material yang masih berbahaya.

Petugas menjaga lokasi steril dalam radius 150-200 meter dari titik sumur yang menyembur. Hal ini untuk mencegah hal yang tak diinginkan.

“Itu kan semburan air dan minyak, ditambah sedikit gas. Karena masih bau. Yang dilakukan BPBD membuka 15-200 meter agar masyarakat tidak terlalu dekat,” kata Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Teuku Ahmad Dadek saat dihubungi, Minggu (29/4/2018).

BACA JUGA :  Imigrasi Belawan Pulangkan Dua Nelayan Asal Sri Lanka Terapung Di Perairan Selat Malaka

Dia mengatakan semburan tersebut sempat ditampung. Petugas Pertamina pun kini menyedot minyak dan lumpur tersebut agar tak mencemari sawah warga yang berjarak tak jauh dari sumur.

Petugas pemadam kebakaran juga masih stanby di lokasi. Semburan di lokasi tersebut masih fluktuatif antara 30-40 meter. Petugas pun menyirami rumah di sekitar sumur agar tidak terbakar mengingat suhu di lokasi yang cukup tinggi.

“Kemarin kan ada 5 rumah yang rusak. Ada 15 rumah yang dipertahankan karena suhunya (lokasi) panas terus. Makanya rumah tersebut disiram terus untuk jaga kestabilan suhu. Agar rumahnya tidak terbakar. Kalau masyarakat sudah mengungsi semua,” ucap Teuku.

BACA JUGA :  Kejari Banda Aceh Periksa Empat Pj Disdik Terkait Pelaksanaan Pelatihan Guru

Namun dia memastikan kondisi saat ini relatif lebih aman. Penanganan masih terus dilakukan karena kebakaran terjadi di permukiman penduduk.

Diberitakan sebelumnya, ledakan di sumur ini terjadi pada Rabu (25/4) lalu. Ada sebanyak 21 korban tewas dan 39 lainnya luka-luka. Saat ini korban luka masih dirawat di empat RS berbeda. Hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab ledakan ini. (red/dt)