Pekanbaru | REALITAS – Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) memperingati World Cleanup Day (WCD) Riau menuju Indonesia bersih tahun 2029 yang dilaksanakan pada Selasa, 30 September 2025.
Sukma Heni selaku Ketua panitia menyampaikan Rangkaian kegiatan “Aksi Bersih-Bersih Provinsi Riau” dirancang untuk menjangkau berbagai lapisan masyarakat dengan pendekatan yang berbeda sesuai karakter lokasi.
Rangkaian dimulai dari pesantren sebagai basis pendidikan, dilanjutkan ke pusat perbelanjaan untuk menjangkau dunia usaha khususnya ritel, dan berpuncak pada kegiatan di Car Free Day yang melibatkan partisipasi masyarakat secara luas.
“Aksi WCD ini telah kita lakukan sebelum yakni aksi bersih-bersih bersama santri, kegiatan green expo Pekanbaru di Sukaramai Trade Center, gerakan bebas sampah di ruas jalan pada saat Car Free Day. Dan seluruh anggaran bersumber dari kolaborasi pemerintah, dunia usaha atau perusahaan,” ungkap Sukma Heni.
Sementara itu, Kepala Dinas LHK Provinsi Riau melalui Kabid Daerah Aliran Sungai (DAS), Budi Hidayat, A.P., M.Si di peringatan World Cleanup Day (WCD) mengajak kepada seluruh masyarakat untuk bersatu membersihkan bumi dari sampah dan polusi.
“Ini merupakan aksi bersih-bersih lingkungan secara global yang telah diakui PBB, maka kami mengajak seluruh masyarakat untuk melakukan kerja bakti massal diseluruh titik tempat sampah-sampah liar. Kegiatan ini juga merupakan wujud menanamkan nilai-nilai gotong royong membangun kesadaran kolektif, serta menjadikan wilayah kabupaten/kota masuk dalam kriteria program kora bersih Adipura,” jelas Budi.
“Mari kita tunjukkan komitmen kita untuk menjadikan lingkungan yang lebih baik dan bersih melalui aksi-aksi nyata yang berkelanjutan dengan berkolaborasi serta semangat menuju Indonesia bersih 2029. Ingatlah bahwa kebersihan lingkungan akan membawa dampak positif bagi kesehatan, pariwisata, ekonomi, dan masa depan anak cucu kita,” imbuhnya.
Ditempat yang sama, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Riau, Henny Sasmita Wahid, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk lebih peduli terhadap pengelolaan sampah.
Menurut Henny Wahid, kebersihan merupakan bagian dari ajaran Rasulullah yang menekankan pentingnya iman dan kebersihan dalam kehidupan sehari-hari.
“Kita semua menghasilkan sampah, itu tidak bisa dihindari. Namun yang penting adalah bagaimana kita mengelolanya agar tidak menimbulkan persoalan bagi lingkungan, kesehatan, maupun perekonomian,” ujar Henny Wahid.
Henny menegaskan, kegiatan bersih-bersih dunia ini tidak boleh sekadar menjadi seremonial. Ia berharap aksi nyata dapat terus berlanjut dan menjadikan masyarakat sebagai agen perubahan, terutama kaum ibu yang dinilainya sebagai soko guru keluarga.
“Cleaning up bukan hanya membersihkan secara fisik, tapi juga bisa menjadi terapi untuk melepaskan stres. Mari kita kampanyekan bagaimana cara mengelola sampah yang baik. Jika dilakukan bersama-sama, Insyaallah akan memberi manfaat, baik secara kesehatan, ekonomi, maupun psikologis,” tutupnya.
Leader World CleanUp Day (WCD) Riau, Febbyola Ranum Pratiwi M.Pd menyampaikan dengan adanya World CleanUp Day Riau ini bisa menjadi pengingat dan menyadarkan kepada seluruh masyarakat supaya pilah pilih sampah, rethink dulu sebelum reduce, reuse dan recycle.
”Semoga aksi yang kita gelar ini bisa menjadi perhatian bagi masyarakat dan diterapkan di kehidupan sehari-hari,” ujar Febbyola.
Kegiatan diakhiri dengan rangkaian seminar yang salah satu narasumbernya dari Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup kota Pekanbaru, Reza Aulia Putra S.STP., M.Si., yang mengajak masyarakat agar bijak memanfaatkan sampah organik dan anorganik sebagai bahan yang berguna.(M.Y)