Jakarta | MEDIAREALITAS – Pesinetron Tamara Tyasmara buka suara terkait penyebab putra semata wayangnya, Dante, meninggal dunia pada Sabtu 27 Januari 2024 saat berada di kolam renang umum.
Pada hari kejadian Tamara Tyasmara mengantarkan Dante ke kolam renang umum yang ada di kawasan Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Semula Tamara ingin sang anak lebih dulu ikut dengannya ke lokasi syuting yang tidak jauh dari kolam renang.
“Jadi hari itu Dante itu renang sama satu orang dewasa sama satu anak, satu dewasa ini jaga dua anak. Nah, ini bukan kali pertama dia renang, jadi aku sebagai orang tua percaya, apalagi ini Dante udah aku pesanin, jangan nyebur dulu sebelum aku datang,” buka Tamara Tyasmara saat ditemui di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, semalam.
“Ini kan aku drop, aku pergin ke lokasi take dua scene doang, pikiran aku enteng saja kemarin paling satu jam, dua jam doang. Apalagi deket kondisinya lokasi ke kolam renang itu. Aku tinggal, aku udah pesan jangan nyebur sebelum aku datang, biasanya nurut banget, nggak nyebur ya nggak nyebur,” lanjutnya.
Namun, saat Tamara Tyasmara mendapatkan telepon saat dalam perjalanan menuju lokasi kolam renang setelah syuting. Dia mendapat kabar sang anak yang masih berusia enam tahun sudah dalam kondisi diberikan pertolongan pertama dengan napas buatan.
“Tiba-tiba dapat telepon, aku sudah dekat nih mau masuk komplek kolam renang itu. Tiba-tiba dikabari Dante sudah, apa sih namanya (diberikan napas buatan), kebetulan yang bantu Dante itu dokter, dibantu. Aku bilang cari saja RS terdekat, yang terdekat Rumah Sakit Islam Pondok Kopi,” ungkapnya.
“Nggak tahu ceritanya gimana, sudah nyebur, mungkin namanya anak kecil lihat air, nggak sabaran mungkin sudah nyebur kita nggak tahu,” sambung Tamara Tyasmara dengan suara sendu.
Akhirnya Tamara Tyasmara baru bertemu dengan sang anak di rumah sakit, saat itu sang anak sudah dipantau menggunakan EKG atau eletrokardiogram.
“Aku langsung pegang dia pas sudah di-EKG sudah flat, sudah nggak ada, aku namanya ibu nggak percaya kok cepat banget ya, orang dekat kok ke situ, paling 10-15 menit.
Akhirnya aku bawa lagi Dante ke rumah sakit lain yang lebih besar, tapi tetap di EKG juga udah nggak ada, disedot dari hidung juga airnya sudah kosong, karena sempat muntah pas dibantu,” ceritanya sambil menahan tangis.
“Aku jadi ya sudah mungkin namanya jalan Allah ya. Kan semua atas izin Allah, percaya aku, mau gimana ya sudah aku pulang,” tuturnya.
Dante adalah anak yang bisa berenang, dia sangat senang berenang di kolam dalam, sejak usia 6 bulan, Tamara Tyasmara sudah memasukkan Dante les berenang.
“Orang yang sangat aku percaya (menemani Dante berenang) dan dekat sekali sama Dante, dan bukan kali pertama mereka renang,” kata Tamara Tyasmara.
Saat kejadian Dante juga didampingi orang dewasa yang sudah dipercaya oleh Tamara Tyasmara. Namun, sampai saat ini Tamara Tyasmara masih ingin melihat CCTV di lokasi kejadian.
Namun, Tamara Tyasmara belum kuat melihat dan berencana akan mengeceknya setelah 7 hari meninggalnya sang anak. Dia tak mau berasumsi apa pun soal kronologi sang anak meninggal dunia agar tidak terjaid fitnah.
“Aku sih bukan merasa janggal ya karena yang nemenin Dante ini sangat-sangat aku percaya gitu, penasaran saja kok bisa tenggelam sih? Kenapa bisa tenggelam kan dalam pengawasan orang dewasa dan biasa sudah ditemani sama satu orang ini tanpa Sus. Susnya hari itu nggak ikut di rumah, hanya bertiga karena yang orang satu ini udah biasa megang dua anak,” jelas Tamara Tyasmara.(*)
Sumber: Dtk