Hakim: Tidak Ada Bukti Bahwa Putri Candrawati Dilecehkan Brigadir J

oleh -85.579 views
Hakim Tidak Ada Bukti Bahwa Putri Candrawati Dilecehkan Brigadir J

Jakarta | Realitas – Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) membacakan putusan atau vonis terhadap terdakwa Ferdy Sambo terkait perkara pembunuhan berencana Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Dalam pembacaan tuntutan, Hakim Ketua Wahyu Iman Santoso mengungkapkan pihaknya tidak menemukan bukti pendukung terjadinya pelecehan seksual yang dialami istri Ferdy Sambo, yakni Putri Candrawathi.

“Apabila mencermati keadaan yang terjadi pada tanggal 7 Juli 2022, tidak ada bukti pendukung yang valid adanya pelecehan seksual atau kekerasan atau bahkan lebih dari itu,” kata Hakim Wahyu di PN Jaksel, Senin (13/2/2023).

Hakim Wahyu mengatakan kondisi itu sesuai dengan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 2017 tentang pedoman mengadili perkara perempuan yang berhadapan dengan hukum.

BACA JUGA :   Pemerintah Aceh-Haji Uma, Bantu Pemulangan Jenazah Suheri

Isi aturan itu berupa mengatur bahwa relasi kuasa adalah relasi yang bersifat hirarkis, ketidaksetaraan dan atau ketergantungan status sosial, budaya dan atau pendidikan dan atau ekonomi yang menimbulkan kekuasaan suatu pihak pada pihak lainnya.

“Dalam konteks relasi antargender sehingga merugikan yang memiliki posisi lebih rendah. Ada fungsi penting dalam pengertian di atas, yang pertama sifat hirarkis yang meliputi posisi antarindividu lebih rendah dan atau lebih tinggi atau tanpa kelompok,” jelasnya.

Selain itu, Hakim Wahyu mengatakan ketergantungan artinya seseorang bergantung kepada orang lain karena status sosial, budaya, pendidikan dan ekonomi.

Menurutnya, kedua unsur relasi kuasa tersebut menimbulkan adanya ketimpangan relasi kuasa sehingga penyebab terjadinya kekerasan seksual.

BACA JUGA :   Indonesia-China Sepakat Dukung Palestina Jadi Anggota PBB

“Ketimpangan relasi kuasa ini dapat terjadi ketika pelaku merasa dirinya memiliki posisi yang lebih unggul juga dominan dibanding si korban,” kata Hakim Wahyu.

“Dari pengertian di atas, orang yang lebih unggul adalah Putri Candrawathi merupakan istri dari terdakwa yang menjabat sebagai Kadiv Propam dan latar belakang pendidikan Putri Candrawathi adalah seorang dokter gigi,” tambahnya.

Sementara itu, Hakim Wahyu menuturkan Brigadir J hanya lulusan SLTA dan berpangkat rendah sebagai ajudan terdakwa Ferdy Sambo.

“Jadi karena adanya ketergantungan relasi kuasa dimaksud, sangat kecil kemungkinannya, korban melakukan kekerasan seksual atau pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi,” imbuhnya. (*)

Sumber: tvOnenews