PWRI Bogor Raya Soroti Mangkraknya Pembangunan Masjid Agung

oleh -488.759 views
PWRI Bogor Raya Soroti Mangkraknya Pembangunan Masjid Agung Kota Bogor

Kota Bogor | Realitas – Ketua PWRI Bogor Raya Rohmat Selamat SH MKn mempertanyakan masalah pembangunan Masjid Agung Bogor yang tak kunjung selesai.

“Mangkrak sejak tahun 2015 berarti sudah 6 tahun nggak beres-beres, ini kenapa yah? Kok tidak ada kabar beritanya?,” tanya Rohmat Selamat kepada awak media di kantornya, Senin (19/12/2022).

Menurut Rohmat Selamat, Masjid Agung Bogor merupakan masjid kebanggaan warga Kota Bogor. Mestinya Pemerintah Kota memberikan perhatian dan prioritas agar cepat rampung.

“Dahulu banyak aktifitas keagamaan  selain untuk sarana  beribadah di sini, menjadi tempat diskusi, musawarah kaum muda mudi muslim,” ucap Rohmat.

Sekarang umat muslim biasanya ibadah solat Jumat di masjid diaihkan di dalam pasar blok F  di PD Pasar Pakuan Jaya.

Sementara itu sarana taman Alun-Alun Kota Bogor yang berada tepat di sebelahnya sudah dibangun dengan rapi.

“Ini kan ironis sekali, kok kesannya Pemerintah Kota Bogor tidak memberikan perhatian dan prioritaskan pembangunan Masjid Agung ini,” kata Rohmat.

Ketua PWRI mendesak Wali Kota Bogor Bima Arya dan Wakil Walikota Didie Rachhim untuk segera melakukan public expose terkait perkembangan pembangunan masjid ini.

“Sudah  6 kali Hari Jadi Bogor (HJB ) hingga kini fasilitas itu belum bisa dipergunakan untuk ibadah, padahal 2023 tinggal hitungan hari,” kata Rohmat

Sejarah Masjid Agung Kota Bogor

Masjid Agung Bogor terletak di kawasan Pasar Anyar, tepatnya berada di Jalan Dewi Sartika No.1A, Kelurahan Pabaton, Kecamatan Bogor Tengah.

Berdasarkan sejarahnya, Masjid Agung Bogor berdiri di kawasan pasar dengan luas tanah mencapai 4.000 meter persegi.

Dan luas bangunan 2.500 meter persegi, yang merupakan lahan Pemerintah Kota Bogor.

Awal dibangunnya Masjid Agung Bogor pada tahun 1987 ini, bermula dari keinginan para ulama Kota Bogor memiliki masjid di tengah kota.

Selain itu, juga dilandasi rasa keprihatinan para ulama Kota Bogor yang melihat lebih banyak tempat ibadah lainnya ketimbang masjid. (Deddy Karim)