Gabungan Mahasiswa Gelar Aksi Demo Tolak Kenaikan Harga BBM

oleh -135.759 views
Gabungan Mahasiswa Gelar Aksi Demo Tolak Kenaikan Harga BBM
Mahasiswa dari berbagai kampus di Bogor telah menggelar demonstrasi di Istana Kepresidenan Bogor, pada Jumat (8/4/2022)

Bogor | Realitas – Mahasiswa dari berbagai kampus di Bogor telah menggelar demonstrasi di Istana Kepresidenan Bogor, pada Jumat (8/4/2022).

Aksi itu terkait masa jabatan Presiden serta kelangkaan minyak goreng dan kenaikan harga BBM.

Dalam aksinya, mahasiswa melakukan long march dari Tugu Kujang menuju Istana Bogor hingga menyebabkan kemacetan di Jalan Otista-Jalan dan jalan Juanda, Kota Bogor.

Tampak ratusan mahasiswa menggunakan berbagai jas almamater kampus masing masing.

Mereka membentangkan spanduk bertulis “Bogor Menggugat Istana”, “Geruduk Istana Bogor”, “Tolak 3 Periode”, “Turunkan Harga BBM”, “Mendag Mundur”.

BACA JUGA :  JPU Dakwa Kadis PUPR Pidie Terlibat Tipikor Rp5,96 Miliar

Sebanyak 800 personel gabungan dari Polri dan TNI disiagakan untuk mengamankan jalannya unjuk rasa para mahasiswa.

Kapolresta Bogor Kota Kombes pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan, aksi tersebut tidak mendapat izin dari kepolisian.

Namun, pihaknya tetap memberikan pengamanan agar tidak ada penyusupan.

“Ya mereka memberitahukan (rencana unjuk rasa). Kita tidak memberikan izin. Karena masih di level 2. Tapi tetap kita harus mengamankan supaya nanti tidak ada disusupin orang dan sebagainya,” kata Susatyo.

Dalam keterangannya, mahasiswa yang mengatasnamakan Gerakan Bogor Menggugat Istana itu menyatakan menolak wacana perpanjangan masa jabatan Presiden dan Penundaan Pemilu 2024.

BACA JUGA :  Polda Aceh Musnahkan Ratusan Kilogram Narkoba, Serta 25 Kg Kokain

Mereka meminta Presiden Jokowi untuk mengeluarkan pernyataan resmi terkait wacana tersebut.

Mereka juga mendesak segera Presiden Jokowi untuk mencopot Menteri Perdagangan dan segera mengambil langkah preventif untuk memastikan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat.

Selain itu, juga mendesak Pemerintah untuk menurunkan harga BBM non-subsidi dan memastikan ketersediaan BBM bersubsidi bagi masyarakat, serta membatalkan kenaikan PPN karena akan menyebabkan kenaikan harga bahan pokok. (*)