MUARA ENIM I REALITAS – Dumptruk PT. Bukit Asam yang sedang membawa batubara dari TAL ke Banko Barat melalui jalan raya namun tidak menggunakan terpal.
PT. Bukit Asam langsung tanggap dengan apa yang dimaksud Pemerintah, sehingga mengambil langkah untuk hal tersebut, maka dilakukan kegiatan tersebut untuk mengejar target dalam memenuhi kebutuhan PLTU Jawa – Bali sampai tanggal 01 April 2022.
Adapun lokasi kegiatan tersebut di wilayah Desa Lingga Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim, Sumsel, Senin, (17/01/2022).
Ketika dikonfirmasi dengan Manager Humas Komunikasi Adm dan Korporat Bukit Asam Tbk Dayaningrat bahwa, menanggapi pertanyaan dari media tentang mobilisasi truk yang mengangkut batu bara dari TAL ke Banko Barat yang tidak menggunakan penutup terpal.
Manajer Humas Komunikasi & ADM Korporat Dayaningrat menjelaskan, bahwa kebijakan tidak digunakannya terpal penutup pada kegiatan rehandling batu bara dari area TAL ke Tambang Banko Barat.
Pihaknya sudah memperhitungkannya dengan cara mengisi bak truck batu bara rehandling tidak penuh dengan isian dibawah peres bak dump truk untuk menjamin tidak adanya batubara yang tertumpah di jalan raya.
“Karena isian tidak penuh maka diatas bak truck tidak perlu ditutup terpal, tetapi truck batubara tersebut semuanya terdapat tutup pintu belakang dengan kondisi baik.
Selain itu kebijakan ini juga diambil, adalah untuk percepatan pemenuhan target pengiriman agar tidak terhambat,” kata Dayaningrat.
Kemudian di jelaskan juga” bahwa Pekerjaan rehandling batubara dari TAL ke Banko Barat adalah untuk memenuhi kebutuhan bahan baku listrik Nasional PLN Grup yang juga merupakan penugasan dari Pemerintah Republik Indonesia kepada Perusahaan melalui Dirjen Minerba perihal pemenuhan kebutuhan batu bara untuk kelistrikan umum Nasional.
Dikatakan Dayaningrat, bahwa rencananya rehandling ini akan berlangsung hingga 1 April 2022 mendatang.
Diharapkan, kegiatan ini akan berjalan lancar dan pihaknya siap melakukan pembersihan di sepanjang jalan yang dilalui jika terdapat tumpahan batu bara yang diangkut.
” Untuk kelancaran dan ketertiban lalu lintas rehandling batu bara tersebut, dikatakan Dayaningrat, pada tiap pos simpang sesuai dengan surat ijin pihaknya kepada Polres Muara Enim, dijaga oleh anggota Polri dari Polres Muara Enim, Pam Obvit Polda Sumsel dan dua anggota security PTBA. ucapnya
Ketika dikonfirmasi GM. PT. Bukit Asam Venvri Sagara Mengatakan, kalau pengangkutan Batubara menggunakan Dumptruk sifatnya tentative, karena diminta Pemerintah untuk mengamankan pasokan Batubara Nasional, kalau tidak terkirim ada kemungkinan PLTU di Jawa yang berharap dari Batubara PTBA akan stop beroperasi, tuturnya.
Lanjutnya” Kami sebenarnya tidak menghendaki hal namun ini “terpaksa” karena penugasan dari Pemerintah, harus kami lakukan, karena ini sudah dipredeksi akan menimbulkan polemik dimasyarakat” demikian ungkapnya.