Polisi Hong Kong Tangkap 5 Orang Diduga Menghasut Kebencian Publik

oleh -185.579 views
Polisi Hong Kong Tangkap 5 Orang Diduga Menghasut Kebencian Publik
Police officers escort one of five suspects, detained on suspicion of publishing and distributing seditious material, in Hong Kong, China July 22, 2021. REUTERS/Tyrone Siu

MEDIAREALITAS.COM  – Polisi Hong Kong menangkap lima orang pada Kamis karena dicurigai bersekongkol untuk menerbitkan “materi penghasutan” dengan maksud menghasut kebencian publik terhadap pemerintah kota yang diperintah China di kalangan anak-anak.

Mereka yang ditangkap adalah anggota serikat terapis wicara yang memproduksi buku untuk anak-anak dengan serigala dan domba sebagai karakter dalam cerita, yang mungkin menyinggung peristiwa di Hong Kong sejak protes pro-demokrasi dimulai pada 2019, media melaporkan, Kamis 22 Juli 2021.

Reuters tidak dapat secara independen mengkonfirmasi rinciannya.

Polisi mengatakan kelimanya adalah dua pria dan tiga wanita berusia antara 25 dan 28 tahun. Mereka tidak mengidentifikasi mereka.

“Masyarakat harus sadar akan fakta dan tidak boleh menoleransi atau mengagungkan kekerasan, apalagi generasi berikutnya dihasut oleh informasi yang salah dan menyimpang dan tersesat,” kata polisi dalam sebuah pernyataan.

Kelimanya ditangkap di bawah undang-undang era kolonial yang menargetkan hasutan, yang jarang digunakan sebelum protes anti-pemerintah dimulai di bekas jajahan Inggris itu.

Hukuman pertama di bawah hukum dapat membawa hukuman maksimum dua tahun penjara, kata polisi.

Penangkapan tersebut adalah yang terbaru yang melibatkan tersangka pengkritik pemerintah Hong Kong yang telah menimbulkan kekhawatiran tentang menyusutnya ruang untuk perbedaan pendapat sejak Beijing memberlakukan undang-undang keamanan nasional pada Juni tahun lalu untuk mengakhiri protes pro-demokrasi.

Mereka yang ditangkap berasal dari Persatuan Umum Terapis Bicara Hong Kong, lapor penyiar publik RTHK. Serikat pekerja tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Polisi mengkonfirmasi bahwa para tersangka adalah anggota serikat pekerja tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Pihak berwenang telah membantah adanya erosi hak dan kebebasan di Hong Kong – yang kembali ke China pada tahun 1997 di bawah formula “satu negara, dua sistem” yang bertujuan untuk melestarikan kebebasan dan perannya sebagai pusat keuangan – tetapi mengatakan keamanan nasional China adalah garis merah. .

Pejabat keamanan mengatakan tindakan penegakan hukum didasarkan pada bukti dan tidak ada hubungannya dengan sikap politik, latar belakang atau profesi seseorang. (*)

Sumber : Reuters