Gayo Lues – Realitas – Anggota DPR-RI Teuku Riefky Harsya MT mengajak para orang tua di seluruh Indonesia untuk peduli mengawasi anak menggunakan sosial media (sosmed) di smartphone agar tidak terbawa arus dengan tontotan yang bisa merusak akhlak mereka.
Kemajuan teknologi yang sangat pesat tanpa dibarengi pengawasan Orang tua, akan merusak anak-anak. “Maka dari itu, Ayo awasi anak-anak kita menggunakan media sosial,” kata Riefky Harsya di depan 150 lebih tokoh masyarakat Gayo Lues saat menggelar seminar empat pilar kebangsaan yang mengangkat tema ‘Cerdas Bermedsos Guna Melahirkan Anak yang Cerdas dan Cinta Tanah Air’, Kamis (19/4/2018) di salah satu hotel Kabupaten Gayo Lues.
Dalam rilis yang diterima Realitas, Minggu (22/4/2018) Politisi Partai Demokrat itu, menyampaikan kemajuan teknologi saat ini tidak bisa dipungkiri, memang sudah sangat maju sesuai dengan perkembangan zaman. Akan hal itu, agar tidak membahayakan masa depan mereka, khususnya para anak berusia 15 tahun ke bawah perlu adanya pengawasan dari orang tua.
“Diusia itu, mereka sedang mencari jati diri. Jika mereka salah informasi, maka rusaklah akhlak mereka,” sebut Riefky
Riefky tidak menampik bahwa di sosial media itu, banyak gambar dan informasi yang tidak layak untuk ditonton pada usia mereka. Dampak buruknya, banyak siswa akan melawan gurunya, hingga berbuat mesum, bahkan ada sepasang anak SMP minta menikah diusia 15 tahun.
“Ini pasti mereka ketahui di media sosial, tidak mungkin ini diajarkan. Sebelum terlambat, maka harus kita awasi anak-anak kita,” pinta politisi Demokrat asal Aceh itu.
Meski begitu, Riefky tidak juga menampik bahwa, sosmed juga memberikan ilmu dan hal positif pada anak. “Salah satunya, tentang, pemahaman empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Undang–Undang Dasar 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)” tutur Wasekjend DPP Partai Demokrat ini.
Untuk itu, Teuku Riefky mengingatkan kepada para orang tua senantiasa bahkan lebih meningkatkan pengawasan dan selalu menanamkan empat pilar kebangsaan pada anak sejak dini. Riefky menyadari saat ini banyak masyarakat Indonesia yang tidak memahami nilai-nilai kebangsaan dalam empat pilar kebangsaan.
“Atas dasar itulah, kami selalu melaksanakan seminar empat pilar ini, sehingga anak-anak kita tidak terpengaruh dan tergelincir dengan kehidupan yang negatif,” demikian tambahnya.
“Maka dari itu, kita jangan lalai, jangan lengah terhadap penggunaan teknologi dan media sosial ini, karena telah banyak contoh dalam pemberitaan skala nasional terkait dampak negatif yang ditimbulkan,” demikian sambungnya. (Syahrizal)
