Peneliti UTU Temukan Cangkang Sawit Sebagai Bahan Bakar Pembuatan Batu Bata.

oleh -233.579 views
oleh

Meulaboh I Realitas – Tiga orang peneliti dari Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Aceh Barat, menemukan inovasi baru dalam menghemat energi dan sumber daya alam, untuk memanfaatkan cangkang kelapa sawit sebagai bahan bakar pembuatan batu bata. Tiga peneliti yang berhasil memaparkan hasil penelitiannya tersebut diantaranya, Said Achmad Kabiru Rafiie, SE, MBA, Andrisman Satria, ST MEng, serta Dedy Darmansyah, ST, MSi.

Dalam penyampaian hasil penelitian mereka di hadapan manajemen PT Karya Tanah Subur (KTS) di kawasan pembuatan batu bata masyarakat, di kawasan Gunong Beureugang, Kecamatan Kaway XVI, Aceh Barat, Rabu (11/4) siang, Said Achmad Kabiru Rafie mengatakan pemanfaatan cangkang kelapa sawit sebagai bahan bakar pembuatan batu bata ini, bertujuan untuk melestarikan hutan dari aktivitas penebangan kayu.

Selama ini, kata Said, kayu yang dipakai oleh pengrajin batu bata digunakan sebagai bahan bakar untuk membakar batu bata di tempat pengolahan bahan baku bangunan. Dengan memanfaatkan cangkang ini, peneliti telah berhasil menemukan penghematan kayu bakar sebesar 55 persen dari penggunaan biasanya.

BACA JUGA :  Sudah Dilaporkan Tapi Kasus Ledakan Sumur Minyak Perlak Jalan Ditempat, PPA Minta Ditreskrimsus Polda Aceh Turun Tangan

“Jika dihitung aspek keuangannya dengan menggunakan cangkang sawit sekali pembakaran dapat memberi keuntungan sebesar Rp 350.400, dikalikan dengan pembakaran 5 kali setahun sebesar Ro 1.752.000 dikali kan dengan jumlah pengrajin Aceh Barat 78 pengrajin, maka angka pertahun kita dapat sebesar Rp 136.656.000,” jelasnya.
Selain itu, aspek lingkungan yang didapatkan yaitu sekali pembakaran dengan menggunakan cangkang sawit, maka masyarakat kita dapat menyelamatkan tiga pohon kayu.
Jika dihitung secara umum untuk pertahun, maka telah menyelamatkan 975 pohon atau sekitar 2,5 Hektare,’’kata Said.

Sementara itu, Administratur PT KTS Padang Sikabu, Kecamatan Kaway XVI, Aceh Barat, Maratuah Nasution mengatakan pihaknya menyambut baik dengan gagasan dan temuan yang berhasil ditemukan oleh tiga peneliti dari dosen Universitas Teuku Umar Meulaboh, karena berhasil menemukan tata cara penghematan bahan bakar kayu, menggunakan cangkang dari hasil pengolahan kelapa sawit.

BACA JUGA :  Imigrasi Belawan Pulangkan Dua Nelayan Asal Sri Lanka Terapung Di Perairan Selat Malaka

“Ini sebuah inovasi yang sangat menggembirakan, karena sangat bermanfaat terhadap penyelamatan lingkungan dari penebangan,” paparnya.
Terhadap keberhasilan itu, pihaknya akan memberikan support secara penuh terhadap hasil temuan ini, sehingga nantinya diharapkan dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat yang selama ini menekuni bidang usaha pembuatan batu bata, supaya tidak lagi menggunakan kayu sebagai bahan baku utama alat pembakaran.

Bahkan pihaknya mencoba mengusulkan agar kayu yang selama ini dibakar, supaya diganti dengan janjang kosong (jankos) sehingga diharapkan dapat memberikan penghematan besar bagi pengrajin batu bata di wilayah ini.”Inovasi ini juga akan kita lomba di tingkat nasional, sehingga nantinya benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” papar Maratuah Nasution.(MJ)