BIREUEN | Realitas-Sedikitnya 18 unit kapal motor bantuan Kementrian Kelautan dan Perikanan RI TA 2016, dilaporkan bersandar di PPI Kuala Raja, Kecamatan Kuala. Seluruh boat pancing tuna yang kini masih berlabuh di muara itu, diduga menyimpan misteri skandal program ekonomi masyarakat pesisir, bersumber dari dana APBN untuk nelayan Aceh.
Pada setiap perahu motor berwarna biru dan putih, terlihat bertuliskan KM Nelayan 2016 serta tulisan angka bernomor seri boat pancing tuna itu. Informasinya kapal motor ini sudah empat hari berlabuh ke PPI Kuala Raja. Awalnya, diduga mereka terpaksa bersandar karena angin kencang melanda selat Malaka. Tapi setelah tiga hari, warga mulai curiga dengan keberadaan kapal motor dengan warna seragam, masih berada di muara tersebut.
Berdasarkan penelusuran Media Realitas di lokasi tadi sore, belasan boat itu berjejeran dipinggir muara Kuala Raja. Pada bagian dalam kapal mesin ini, tampak dilengkapi berbagai fasilitas pendukung yang lumayan canggih dibandingkan perahu konvensional milik nelayan setempat. Diduga perahu bantuan itu hendak digelapkan, sehingga perlu segera ditindaklanjuti oleh pihak berwajib.
Menurut salah satu nakhoda kapal yang tak mau menyebutkan nama, seluruh kapal itu baru dibawa dari Langsa. Rencananya, 6 unit hendak dibawa ke Banda Aceh dan sisanya ke Propinsi Bengkulu. Namun, karena ada kapal yang rusak maka mereka terpaksa berhenti di Kuala Raja. Dia mengaku hanya dibayar untuk mengantar kapal ke tujuan, bersama beberapa rekannya yang lain. (reza)