BIREUEN | Realitas-Selain 18 unit kapal motor siluman yang bersandar di Kuala Raja, ternyata ada dua unit perahu sejenis yang sudah rusak dan terbengkalai di muara tersebut. Kondisinya, jauh berbeda dengan kapal pancing tuna yang berlabuh di lokasi itu.
Bahkan, beberapa hari lalu juga dilaporkan dua unit perahu motor nelayan, terdampar ke PPI Batee Timoh, Kecamatan Jeumpa. Tapi belum diketahui pasti, apakah sejenis dengan boat di Kuala Raja. Misteri bersandarnya belasan kapal nelayan tersebut, menimbulkan tanda tanya masyarakat, terkait indikasi permainan program bantuan rakyat, oleh para oknum pejabat korup di tanah air.
Aparat yang berwenang, seharusnya segera bertindak mencari tau dan mengungkap tabir misteri kapal motor siluman itu. Pasalnya, ada dugaan manipulasi program pemberdayaan ekonomi kelautan, sehingga menjadi ladang empuk para koruptor kakap yang membuat rakyat semakin terjepit.
Seperti dugaan skandal penyaluran kapal bantuan yang selalu bermasalah, biasanya program-program dikelola oleh perangkat adat (Abu Laot). Mulai dari Abu Laot Propinsi, kabupaten/kota hingga kecamatan (Abu Lhok). Sehingga, diharapkan aparat yang berwajib menjadikan momentum kapal siluman, sebagai pintu masuk mengungkap bermacam misteri kasus sektor kelautan. Yang membuat kondisi ekonomi rakyat, tak pernah dapat merangkak naik, diantara dinamika kesulitan biaya kehidupan. (reza)
