Aceh Timur I Realitas – Wakil Bupati Aceh Timur Syahrul Bin Syama’un, meminta Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Propinsi Aceh, untuk memperketat pengawasan melalui razia terhadap apotik dan toko supermarket, khususnya dalam wilayah Kabupaten Aceh Timur.
Hal itu penting untuk mengantisipasi berbagai obat dan makanan kadaluarsa,“BPOM harus tingkatkan pengawasan, baik apotik atau toko-toko penjual makanan siap saji, ini perlu untuk mencegah beredarnya obat dan makanan kadaluarsa,” ujar Syahrul dalam Sosialisasi Inpres Nomor 3 Tahun 2017 di Aula Setdakab Aceh Timur di Idi, Jumat (16/03/2018) pagi.
Makanan dan minuman yang kadaluarsa kerap ditemukan di toko-toko penjual makanan siap saji, seperti supermarket, minimarket dan lainnya. Sehingga BPOM perlu kerja keras dan serius dalam menindaknya. “Soal tim gabungan dari instansi pemerintah siap kami bantu dengan harapan target dan sasaran yang dicapai sesuai harapan,”kata Syahrul.
Sementara Kepala BPOM Aceh Zulkifli mengaku, selama ini terus melakukan pengawasan terhadap obat di apotik dan makanan dipasaran. Bahkan akhir tahun 2017 pihaknya menyita ribuan bungkus kosmetik illegal dan ratusan obat tradisional tak berizin.
“Banyak juga jenis obat tradisional yang mengandung zat kimia, termasuk jamu. Oleh karenanya masyarakat berhati-hati dalam memilih obat dan makanan dipasaran, apalagi obat yang dijual di warung kopi,” imbuh Zulkifli.
Hadir antara lain Asisten Keistimewaan Aceh, Ekonomi dan Pembangunan Setdakab Aceh Timur Usman A.Rachman,SH,MM, Kepala Bappeda Aceh Timur Dr.Maimun,SE.Ak,M.Si, Kepala Kankemenag Aceh Timur H.Marzuki Anshari,MA, Kepala KP2T Aceh Timur Iskandar,SH dan Kepala DPMG Aceh Timur Elfiandi,SPI.
Disperintam Aceh Timur Mansur,SE, Dinas Kesehatan Aceh Timur H.Kamarullah,SKM, M.Kes, Kasatpol-PP Adlinsyah,S.Sos,M.AP, Dinas Peternakan Ir.Samsul Bahri,Plt, Kepala Dinas Perikanan Ir.Syawaluddin dan Kabid P-SD Disdikbud Aceh Timur Agussalim,S.Pd,M.Pd Sosialisasi yang dimulai pukul 09:00 WIB itu berakhir sekira pukul 11:00.(Hasbi Abubakar)