Desaku Sayang Desa Ku Malang di Samadua

oleh -179.579 views
oleh

Oleh: zulmas

SUDAH NASIBMU DESA LEMBAH BUKIT GUNUNG RIBE:Sudah berbulan-bulan perumahan warga menjadi langganan banjir kiriman dari lokasi pembangunan Kampus Politeknik Aceh Selatan (Poltas).

Hendak hati untuk memajukan dibidang lembaga pendidikan pada wilayah Gampong Ladang Kasik Putih, Kecamatan Samadua, Kabupaten Aceh Selatan umumnya. Tapi apa hendak dikata, akibat perencana tidak matang, akhirnya yang jadi sasaran puluhan rumah warga dimasuki air sebatas 60 cm merayap diperumahan warga.

Kejadian banjir ini bukannya sudah puluhan tahun lalu, tapi sejak beberapa bulan terakhir ini, hal itu sejak teknis pekerjaan atau perencaan yang kurang matang dalam sebuah membangun pada perbukitan.

Sebenarnya tidak mungkin terjadi yang bukan kita inginkan, tapi cara pekerjaan diduga kurangnya kematangan tetang membangun diperbukitan.

Kenapa dikatakan demikian, bila ditinjau dari lokasi tersebut sangat cocok didirikan pembangunan, tapi sebelum dilaksanakan pembangunan terlebihdahulu, badan jalan dilakukan pengerasan atau pengaspalan dan membuat bedeng saluran permanen untuk menuju lokasi pembangunan Poltas.

Bila dikatakan itu kesilapan, atau kematangan teknis, penulis rasa tidak, karena hampir semua SKPK dalam Kabupaten Aceh Selatan, sering didengar melakukan studi bandingndiluar Provinsi Aceh, untuk melihat perkembangan pembangunan daerah lain.

Kalau ngak untuk apa dilakukan studi banding ke daerah lain, hanya menghabiskan uang negara saja, hasilnya tidak ada.

Yang disayangkan, terkait penyebab tidak kematangan teknis dalam melaksanakan pembangunan Poltas, berakibatnya puluhan rumah warga Gampong Ladang Kasik Putih termasuk dua kantor pemerintah yaitu Polsek Sektor Samadua dan KUA Ikut terendam air banjir bila hujan deras, sebagaimana diberitakan Media Realitas bebetapa kali ini.

*Tak ada bantuan

Dalam hal tersebut, Keucik Gampong Ladang Kasik Putih, Amsar, sempat bernyanyi dalam media hal bantuan di media ini, bahwa warganya sudah sekian kali kejadian banjir katanya, hingga hari Jumat lalu belum mendapatkan bantuan panik terhadap puluhan KK dan seratusan jiwa terkena musibah.

Juga diakui Camat Kecamatan Samadua, Nyak Mansur mengakui atau membenarkan pembicaraan Keucik Amsar, baik bantuan panik terhadap masyarakat maupun upaya untuk mengatasi banjir belum ada, katanya.

“Saya sudah menghubungi pihak dinas tetkait untuk supaya bisa menurunkan BEKO kelokasi banjir untuk dilakukan pengerukan tumpukan pasir bulan didalam parit, mengakibatkan muntahnya air banjir keperumahan warga dan termasuk tumpah kejalan negara lintasan Blangpidie-Tapaktuan, dan bisa mengganggu pemakai jasa jalan tersebut,” ujarnya.

Namun yang dihubungi baik pihak Dinas BPBD maupun Dinas PU Mina Marga wilayah 12, pada saat itu enggan mengangkat hp, tambah camat Nyak Mansur.

Pantauan penulis, pada hari Senin (5/3/2018) saat melewati lokasi tersebut, juga sejumlah warga terlihat sedang membersihkan rumahnya lagi, penyebabnya Minggu (4/3/2018) malam diguyur hujan. Sayangkah kita melihatnya. Itu terserah pada pembaca.

Kenapa penulis mengatakan “Desaku sayang Desaku malang” karena penulis merupakan warga Kecamatan Samadua, hanya beda desa.(***)