Blangpidie I Realitas – Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Akmal Ibrahim,SH meminta kepada seluruh tim pembahasan rancangan qanun tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten (RPJMK) Abdya untuk lima tahun mendatang tidak hanya sekedar berimajenasi, Akan tetapi, perlu bukti nyata sesuai dengan kebutuhan yang telah ditentukan.
Bupati Akmal juga menyebutkan, RPJMK ini harus singkron dengan visi dan misi Bupati sebagai kerangka dalam menyusun pembangunan di Abdya.“Jadi, pembahasannya harus serius tidak sekedar berimajenasi, untuk itu, harus ada pengkajian dan singkronisasi agar menjadi qanun untuk kita bersama,”katanya dalam rapat pembukaan rancangan qanun RPJMK Abdya tahun 2018-2022 di Aula Gedung DPRK setempat, Selasa (20/3/2018).
Dalam jangka menengah ini lanjut Akmal, perlu dipikirkan langkah dan tujuan bersama. Sehingga yang menjadi prioritas utama dalam progran itu sendiri akan lebih sempurna., kerangka besarnya ada didalam visi dan misi Bupati, mana yang paling cepat dan mampu untuk dilakukan itu yang menjadi pioritas.
Perencanaan itu harus rasional, jangan sampai menjadi imajinasi semata, apalagi perencanaan itu masuk dalam rancangan resmi untuk menjadi qanun, makanya perlu dikaji sesuai dengan parameter yang jelas jangan sampai hanya sekedar retorika belaka.
“Tak perlu ngomong tinggi-tinggi, tapi bukti nyata yang perlu dihasilkan,” ungkap Akmal dalam acara yang turut dihadiri unsur Forkompinkab Abdya, para anggota DPRK, Asisten, Staf Ahli, Kepala SKPK dan para tamu undangan lainnya.
Disamping itu, Bupati Akmal merasa heran dengan peringkat angka kemiskinan di Aceh saat ini. Pasalnya, Aceh memiliki anggaran mencapai Rp.15 Triliun lebih,“Duit habis rakyat masih juga miskin, ada apa dengan kita?, dimananya yang salah, targetkah atau karena tidak fokus, sehingga uang itu habis begitu saja,”tutur Akmal dengan sikap heran.
Maka dalam RPJMK ini mohon dikaji dengan realistis, DPRK bisa mendengar dan memantau kondisi rill perekonomian masyarakat dilapangan, RPJMK sendiri merupakan terminal untuk kepentingan masyarakat yang perlu dilakukan dengan konsistensi.
“Dampak melemahnya ekonomi, tingkat kriminal dan kejahatan lainnya akan semakin buruk dilingkungan kita sendiri. Jadi, mari sama-sama kita lakukan pembahasan dengan serius untuk mencapai hasil yang maksimal lima tahun yang akan datang,”demikian ujarnya.(Syahrizal)