ACEH SELATAN-REALITAS:Sebanyak 211 pedagang di Pasar Inpres Kota Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan, menolak di pindahkan kepasar rakyat moder yang berlokasi di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) pada wilayah Gampong (Desa-red) Lhok Bengkuang Timur Tapaktuan.
Penolakan pemindahan ke pasar rakyat yang baru dibangun itu, dengan alasan-alasan tertentu. Seperti di lolasi itu katanya kios-kios yang akan ditempati terlalu kecil berukuran 3×3 meter, itupun tidak cukup bila dibandingkan dengan jumlah pedagang yang ada di pasar inpres Tapaktuan, katanya.
Kemudian tempat dagang ayam, ikan, pembantaian ternak tidak ada. Konon lagi jarak tempuh sangat jauh dengan masyarakat, seperti masyarakat Samadua dan sekitarnya yang maubelanja sangat jauh, dan terpaksa mobil penumpang (Mopen) melakukan stapet. Apalagi gedungnya kurang layak ditempati, kata Arzuna.
“Bila itu alasan pedagang tersebut, ia ragu bahwa dangan mereka terjadi sepi pembeli, dan secara tidak langsung kami sebagai pedagang, anak dan istri kami menjadi lapar, dan kami bisa-bisa kehilangan pekerjaan,” tutur salah seorang pedagang pasar inpres, Arzuna kepada wartawan Senin (12/3/2018), terpisah sebelum dilakukan pertemuan dengan anggota dewan.
*Sampaikan aspirasi ke dewan
Dasar alasan ratusan pedagang tersebut, mereka terpaksa melakukan belasan masyarakat pedagang mewakili ratusan pedagang dan didampingi Direktur (LSM) Yayasan Gampong Hutan Lestari (YGHL), Sarbunis, untuk menyampaikan aspirasi ke DPRK Aceh Selatan, berlangsung Senin (12/3/1018), sekaligus menyerahkan nama-nama ratusan pedagang.
Pada saat belasan mewakili pedagang sekitar pukul 9.00 WIB, tak satu orangpun anggota DPRK Aceh Selatan, namun pedagang tetap sabar menunggunya, dan pukul 10.30 WIB, para nggota dewan datang dan dengan waktu singkat, belasan pedagang di persilakan memasuki ruang musyawah sidang dewan.
Dalam ruang musyawarah itu, rapat dipimpin Adi Surya, merupakan dari Komisi B, dan didapingi oleh beberapa orang anggota DPRK Aceh Selatan, yakni M. Nasir Gani, H. Maswaldi, Mizar, Tgk Adi Zulmawar, Zamzami dan Lisa Elfi Rasman.
Namun setelah mendengar pendapat yang mewakili ratusan pedagang, yang diketuai Arzuna, dan pendapat tersebut diterima oleh anggota dewan yang hadir. Dan ia berjanji, hari ini juga kita lakukan pertemuan dengan pihak dinas terkait.
Dan hasil aspirasi/keluhan pedagang yang mewakili ratusan pedagang lainnya, kita sampaikan kepada pimpinan, sementara pimpinan dewan sedang dalam perjalanan menuju kantor DPRK, kata Adi Surya.
Ia menambahkan, bila sudah ada persepakatan kami dan pimpinan dewan, hari ini juga kita kembali melakukan dengar pendapat pada ruang yang sama, tuturnya.
Dan diakhir dengarkan aspirasi/keluhan belasan pedagang yang mewakili ratusan pedagang lainnya. Direktur LSM-YGHL Aceh Selatan, Sarbunis, menyerahkan nama-nama pedagang pasar inpres Tapaktuan, yang menolak dipindahkan ke pasar rakyat moderen, kepada pimpinan rapat Dewan yaitu Adi Surya.(MR. ZULMAS)