Warga Kecewa, PDAM di Abdya Sering Macet

oleh -359.579 views
oleh

Blangpidie | Realitas -Sejumlah warga yang berada di sembilan kecamatan dalam Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) merasa kecewa dengan persedian air yang disuplai dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) atau dulunya disebut Sistem Penyediaan Air Minum Ibu Kota Kecamatan (SPAM-IKK) yang berada di beberapa titik lokasi.

Sejak beberapa tahun terakhir suplai air bersih ke rumah warga tidak berjalan secara normal, bahkan kerap macet. Untuk itu, warga berharap PDAM yang sudah ada tersebut segera berfungsi dengan normal.
 
Khairul warga Kecamatan Lembah Sabil, Kamis (1/2/2018) mengaku, kondisi tersebut telah berlangsung sejak lama. Mulai pengelolaan SPAM-IKK hingga berubahnama baru menjadi PDAM Gunong Kila Abdya sesuai dengan Qanun Nomor 14 Tahun 2014 tentang pembentukan PDAM dimaksud, hingga saat ini suplai air bersih ke rumah-rumah warga pelanggan tetap tak kunjung terwujud.

Kesulitan air bersih sangat dirasakan oleh warga ketika memasuki musim kemarau, warga memilih untuk menuju kesungai meski terkadang debit air mulai mengecil. Disamping itu, demi memenuhi kebutuhan sehari-hari ada sebagian warga yang rela mengeluarkan biaya untuk membeli air di depot isi ulang.
 
“Dengan dibentuknya PDAM Gunong Kila, warga berharap persoalan kesulitan air bersih segera teratasi. Bukan hanya sekedar memberikan angin surga kepada kami,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Ketua YARA Langsa Desak Kapolda Dan Ditreskrimsus Polda Aceh Tangkap Pemilik Tanah Minyak Ilegal Gampong Alur Canang

Data yang diterima wartawan, pada tahun 2015 lalu proyek pembangunan SPAM dikerjakan di dua lokasi. Lokasi pertama, pembangunan sarana dan prasarana air minum di Desa Ie Mirah Kecamatan Babahrot. Kegiatan ini menelan anggaran sebesar Rp 1,6 miliar lebih sumber DAK/sharing Kabupaten Abdya tahun 2015.

Lokasi kedua, pembangunan sarana dan prasarana air minum juga berada di Desa Lhang, Kecamatan Setia. Proyek di lokasi ini menelan anggaran sebesar Rp 1 miliar lebih sumber DAK/sharing Kabupaten Abdya tahun 2015.

Selain kedua SPAM dimaksud, ada sejumlah SPAM lainnya yang dikerjakan tahun sebelumnya juga tak berfungsi masing-masing, SPAM-IKK Babahrot yang berada kawasan kepala jembatan Krueng Babahrot, Desa Pante Rakyat, SPAM-IKK Blangpidie di Desa Mata Ie dan SPAM-IKK Lembah Sabil di Desa Kaye Aceh. Di lokasi lain juga terdapat bangunan SPAM, seperti SPAM Intake Alue Sungai Pinang, Kecamatan Jeumpa  dengan sistim grafitasi yang dibangun Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) tahun 2007, SPAM Intake Babah Lhok dan Tangan-Tangan juga dalam kondisi tak berfungsi.

BACA JUGA :  Menanti Nyali Bustami

Terakti hal itu, Pejabat sementara (Pjs) Direktur PDAM Gunong Kila Abdya, Efendi membenarkan kalau suplai air bersih ke rumah warga dalam kabupaten setempat belum optimal. Namun, pihaknya saat ini tengah melakukan evaluasi terkait kondisi instalasi yang ada. Begitu juga dengan dengan persoalan jaringan yang selama ini tidak pernah difungsikan, sehingga menyebabkan penyumbatan serta kebocoran dibeberapa titik.

Umumnya kapasitas SPAM-IKK di Abdya dalam menyuplai air masih terlalu kecil dan belum bisa menjangkau seluruh kawasan Abdya. Ada yang berkapasitas 10 liter per detik dan ada yang berkapasitas 20 liter per detik.

Kata Efendi, sumber air di Abdya sangat mendukung, sebab Abdya memiliki banyak sungai besar dengan debit air bersih melimpah. Hanya saja tingkat kandungan zat kapurnya masih tinggi, sehingga diperlukan mesin pengolahan air agar mampu mensuplai air tanpa zat kapur.

“Solusinya Abdya harus memiliki mesin dengan kapasitas 300 liter per detik termasuk dengan jaringan pendukung, tentu upaya ini biayanya tidak sedikit pula bahkan bisa mencapai Rp. 200 miliar,” demikian pungkasnya.(Syahrizal)