Tolak LGBT, Ormas di Abdya Gelar Aksi Damai

oleh -156.579 views
oleh

Blangpidie | Realitas – Sejumlah organisasi masyarakat (Ormas) yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Aceh Barat Daya (Abdya) Anti LGBT memadati Simpang Cerana, Kota Blangpidie dalam rangka menggelar aksi terbuka sebagai bentuk penolakan terhadap LGBT di Abdya, Jum’at (9/2/2018) siang sekira pukul 15.00 WIB.

Dalam aksi tersebut, mereka menolak segala bentuk gerakan LGBT dan seluruh tindakan yang menjurus pada gerakan melawan kodrat. “Kami generasi muda Abdya akan bersatu untuk menghalau dan memerangi gerakan massal LGBT yang sistematis termasuk merusak generasi umat Islam dan Negara Indonesia yang kita cintai ini,” kata Koordinator Aksi, Al Jawahir saat menjadi orator.

Pihaknya meminta seluruh Kapolres di Aceh, khususnya Abdya untuk belajar dari ketegasan sikap Kapolres Aceh Utara, AKBP Untung Sangaji yang berkomitmen menegakkan hukum dalam hal ini Syariat Islam di Bumi Aceh. “Nyo tanoh rencong, bukon tanoh bencong (ini tanah rencong, bukan tanah bencong),” seru Al Jawahir disambut teriakan Allahuakbar dari para orator lainnya.

BACA JUGA :  Imigrasi Belawan Pulangkan Dua Nelayan Asal Sri Lanka Terapung Di Perairan Selat Malaka

Disamping itu juga, mereka mendukung sepenuhnya langkah kebijakan yang diambil Kapolres Aceh Utara AKBP Untung Sangaji dalam memberikan pembinaan terhadap sejumlah waria di Aceh Utara.

“Bagi kami, tindakan pak Untung Sangaji sudah sesuai dengan penerapan Syariat Islam di Aceh yang merupakan local wisdom. Tidak ada pelanggaran HAM, justru itu bentuk tindakan memanusiakan manusia dan mengembalikan pada kodratnya,” sebutnya.

Disisi lain, para ormas yang terdiri dari kalangan Pemuda, Mahasiswa dan Pelajar itu mengutuk segala tindakan asusila yang menjurus pada pelecehan seksual dan kekerasan terhadap anak.

BACA JUGA :  Wakil Presiden RI Ke-9 Hamzah Haz Meninggal Dunia

“Anak-anak adalah generasi penerus bangsa, jadi wajib untuk dilindungi oleh pemerintah, aparat kemanan dan seluruh elemen masyarakat,” ungkap Desi mewakili kalangan perempuan muda Abdya.

Desi dengan tegas meminta kepada penegak hukum untuk menghukum pelaku pelecehan seksual dan sodomi di Abdya dengan seberat-beratnya. “Jangan diberi ampun, berikan hukuman yang seberat-beratnya pada pelaku itu agar mereka merasa jera dengan apa yang telah dilakukannya tersebut,” tutur Desi dengan suara lantang.

Amatan dilapangan, Aksi ormas tersebut berjalan aman dan tertib dengan mendapat pengawalan pihak kepolisian setempat yang juga turut dihadiri, Wakil Bupati Abdya, Muslizar MT, Kapolres Abdya AKBP Andy Hermawan SIK dan perwakilan Anggota DPRK, Julinardi. (Syahrizal)