Tidak Ada Anggaran Jalan Evakuasi Bencana Singkil-Sebatang.

oleh -213.579 views
oleh
Kondisi lintasan beberapa titik jalan Singkil-Sebatang persisnya dikawasan Desa pemuka lama Kec. Singkil. Jalur tersebut kerap terputus akibat gerusan air saat musim penghujan maupun banjir tahunan.

Aceh Singkil | Realitas – Jalan lintas Singkil-Sebatang Kecamatan Gunung Meriah merupakan satu-satunya akses vital sebagai jalur evakuasi bencana alam, gempa bumi dan gelombang tsunami.

Tapi anehnya, tahun (2018) ini pemerintah tidak menyediakan anggaran untuk pekerjaan lanjutan jalan evakuasi untuk masyarakat 16 desa di Kecamatan Singkil. Jalan tersebut telah dimulai pekerjaannya sejak 2009 silam, namun belum tuntas hingga 2017.
Jalur tersebut merupakan rute terpendek hingga ke lokasiĀ  Kecamatan Gunung Meriah yang berjarak sekira 20 kilometer.
Namun, jika melewati jalur utama, yang melalui lintasan pesisir laut dan anak laut Kecamatan Singkil Utara, harus menempuh perjalanan berjarak dua kali lipat hingga 43 kilometer mencapai Kecamatan Gunung Meriah.

Pada tahun 2017 jalan tersebut mendapat kucuran pagu anggaran sekira Rp.12 milyar melalui Otsus Kabupaten, untuk pengaspalan sekira sepanjang 4 kilometer. Dengan nama kontrak, “Peningkatan Jalan Singkil-Sp. Jaya Timur Cs (Otsus 2017) yang dikerjakan PT Pulo Sarok, senilai Rp.10.555.000.000,-
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Muzni dikonfirmasiĀ  (13-2-2018) kepada Media Realitas menjelas, tahun ini (2018) Pemkab Aceh Singkil tidak mengusulkan anggaran untuk pekerjaan pengaspalan lanjutan jalan Singkil-Sebatang. Lantaran terkendala oleh pekerjaan tahun 2017.

BACA JUGA :  Kejari Banda Aceh Periksa Empat Pj Disdik Terkait Pelaksanaan Pelatihan Guru

“Tahun ini tidak ada anggaran, lantaran terkendala persoalan pekerjaan sebelumnya, yang melewati batas tahun anggaran,” ucap Muzni.
Untuk keterlambatan penyelesaian pekerjaan itu, para rekanan dikenakan denda sebesar sisa pekerjaan yang tidak selesai pada akhir kontrak.

BACA JUGA :  Imigrasi Belawan Pulangkan Dua Nelayan Asal Sri Lanka Terapung Di Perairan Selat Malaka

“Pekerjaannya sekira 15-20 persen yang belum selesai. Dan sudah selesai dikerjakan namun sudah melewati batas akhir kontrak pekerjaan mereka, kebetulan kontrak selesai antara September atau Oktober seingat saya. Baru kena banjir, namun tetap kita berikan sangsi denda,” terang Muzni.

Begitupun katanya Dinas PUPR akan mengusulkan anggaran 2019 mendatang, untuk pekerjaan lanjutan jalan Singkil-Sebatang senilai Rp.15-20 juta. untuk pengaspalan dan bangunan pendukung lainnya.
“Tahun depan 20 juta sudah bisa menyelesaikan jalannya saja, belum bangunan pendukung lainnya seperti tanggul pengaman badan jalan,” tandas Muzni. (Rostani).