Pemerintah Bahas Pencegahan Tanaman Ganja di Aceh

oleh -193.579 views
oleh
Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, menghadiri acara rapat dengan Badan Narkotika Nasional (BNN), BAPPENAS serta Kementerian Lembaga terkait, rapat pembahasan Grand Design Alternative Development (GDAD) digelar di kantor BAPPENAS Taman Suropati Jakarta, Selasa 30 Januari 2018.

JAKARTA | Realitas – Gubernur Aceh drh. Irwandi Yusuf, M. Sc, menghadiri rapat pembahasan Grand Design Alternative Development (GDAD) Aceh, Selasa 30 Januari 2018 di kantor BAPPENAS Taman Suropati Jakarta.

Rapat bersama Badan Narkotika Nasional (BNN), BAPPENAS, serta Kementerian Lembaga terkait itu turut dihadiri Bupati Aceh Besar, Bupati Bireuen dan Bupati Gayo Lues.

Program Alternative Development merupakan program yang didesain khusus untuk menurunkan dan mengganti tanaman Narkotika dengan tanaman lain yang menguntungkan, dan program tersebut telah berhasil di berbagai Negara penghasil tanaman Narkotika.

Gubernur Aceh Irwandi Yusuf menyebutkan, untuk mengatasi masalah narkotika di Indonesia pada umumnya, teruntuk Aceh khususnya di juga diperlukan pendekatan program Alternative Development yang disusun dalam sebuah kerangka Grand Design Alternative Development yang bertujuan untuk mengganti tanaman ganja (narkotika) dan mengubah profesi penanam ganja menjadi petani dalam produksi unggulan.

BACA JUGA :  Ketua MPR 2024-2029 Dipimpin Ahmad Muzani

“Karena dampak produksi ganja dan penyalahgunaannya secara multidimensi merugikan bangsa, baik secara fisik, psikis, sosial, ekonomi, budaya, keamanan dan ketahanan bangsa,” sebut Irwandi Yusuf sebagaimana dikutip dari Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Aceh Mulyadi Nurdin.

Menurutnya, kegagalan mencegah dan menghadang ganja dari Aceh untuk tidak menyebar ke seluruh Indonesia menyebabkan produksi dan penyalahgunaan ganja marak di mana-mana.

Pemerintah Aceh dengan program Aceh Troe (Aceh Kenyang) dan Aceh Meugoe (Aceh Bertani) sangat konsen pada upaya mensejahterakan masyarakat melalui pertanian dan perkebunan, sehingga untuk membina masyarakat yang selama ini terlibat menanam ganja akan dibimbing untuk menanam tanaman lain yang produktif, halal dan menjanjikan secara ekonomi.

Oleh karena itu diakui Gubernur, tujuan dari Grand Design Alternative Development (GDAD) adalah mengentaskan produksi Ganja di
provinsi Aceh terutama di tiga Kabupaten di Aceh sebagai daerah paling banyak ditemukan ladang ganja.

BACA JUGA :  Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Lampung Timur Melakukan Kunjungan Ke Dinas Kominfo dan Sekwan

“Fokus program ini terdapat di tiga wilayah, masing-masing Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Gayo Lues dan Kabupaten Bireuen, karena tiga daerah ini yang paling banyak ditemukan tanaman ganjanya,” lanjutnya lagi. ( Sabri )