Langsa | REALITAS – Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Langsa H A Muthallib Ibrahim, SE,.SH,.M.Si,. M. Kn, mendesak Anggota DPR RI, Daerah pemilihan Aceh 2, juga Anggota DPRA, dan gubernur Aceh agar dapat memeriksa keberadaan PTPN I Langsa yang sekarang sudah tinggal nama, aset Aceh peninggalan Belanda di Aceh, sedikit demi-sedikit semakin hilang.
Kalau tidak segera diselamatkan aset Aceh ini nanti hilang menjadi hak milik pemerintah pusat, karena dilapangan saat ini sudah mulai hilang secara pelan-pelan, demikian disampaikan H A Muthallib Ibrahim, kepada sejumlah Wartawan Rabu 21 Agustus 2024 disalah satu Cafe di Langsa.
Dilapangan saat ini hampir semua lokasi perkebunan sudah mulai dialihkan pelan pelan, nanti akhir nya semua kebun tidak lagi milik PTPN I di Aceh.
“Kita minta Anggota DPR RI, DPRA, dan Gubernur Aceh harus cepat mengambil sikap terhadap persoalan ini, dan jangan anggap remeh, karena kalau terus menerus dibiarkan bukan hanya karyawan, juga masyarakat Aceh nanti akan mendapatkan kerugian, termasuk karyawan semakin hari semakin disepak keluar” ujar H Thallib yang juga dosen FH Unsam.
“H Thallib yang juga mantan wakil ketua PWI ini juga sangat menyayangkan pemrihtah Aceh tidak memperhatikan PTP N I yang saat ini hanya tinggal nama saja,” ujar nya.
Lebih lanjut dikatakannya. “Saat ini karyawan ptpn IV Regional 6 Kso (ex PTPN 1 Aceh) dikantor pusat dan kebun unit mulai resah dengan beberapa keputusan syahriadi Seregar (RH PTPN IV Regional 6 Kso) dengan kebijaknya kelihatan didukung M Zein (Sevp Oeprasional) hal mana terungkap dari karyawan yang nama PTPN I berubah badan hukum ke PTPN 1 Regional 6 kantor pusat dijakarta dan sekarang berubah ke PTPN IV Regional KSO dimana seenaknya syahriadi Seregar (RH) datang dari PTPN III medan. Kepemimpinan Syahriadi seregar (RH PTPN IV Regional 6 Kso) saat ini sangat diragukan berpihak kepada karyawan,” ujar H Thallib, yang juga Advokat di Aceh.
Wartawan media ini mencoba mengkonfirmasi dengan Sarjani kepala bagian sekretariat dan hukum PTPN IV Regional 6 Kso Rabu 21 Agustus 2024 melalui nomor telepon selulernya namun tidak tersambung, handpon Sarjani yang beberapa kali dihubungi tidak juga tersambung, media ini masih menunggu hak jawab dari pejabat PTPN I Regional 6 KSO. (AI)
