Banda Aceh | REALITAS – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Syiah Kuala (USK) akan menemui Badan Legislasi (Banleg) Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA). Pertemuan yang akan dilakukan besok pada hari Jumat (23/8/2024). Langkah ini diambil untuk berdiskusi terkait Revisi Undang – Undang (RUU) Pilkada sebelum mereka memilih untuk penurunan masa.
Ketua BEM USK Samuda Rata mengatakan bahwa dalam pertemuan itu nanti ada beberapa poin penting yang akan disampaikan yang pada intinya, mereka akan mendesak Pemerintah dan DPR untuk menjaga marwah Demokrasi dan Konstitusi.
Samuda mengatakan, “Kalau terkait aksi jelas ada, itu akan tetap jadi opsi. Dimana kalau opsi yang baik tidak ada hasil, kemungkinan besar turun kejalan akan di lakukan,” Kamis (22/8/2024). BEM USK masih memilih untuk membuka ruang diskusi terlebih dahulu sebagai langkah pertama mereka untuk mengadvokasikan hal ini kepada instansi terkait sebelum opsi terakhir (aksi) dilakukan.
BEM USK pun sudah menetapkan jadwal dengan Badan Legislasi (Banleg) Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) untuk membahas isu terkini, demi kepentingan agar demokrasi di tanah air tidak ternodai dan berjalan dengan baik. “Kami sudah ada jadwal untuk duduk diskusi rapat dengar pendapat, dan kami bisa menyampaikan apa saja tuntutan dari mahasiswa dan masyarakat terkait kondisi saat ini. Dengan kata lain, meski tidak langsung turun ke jalan tetapi tujuan tetap sama,” ujar Samuda Rata.
Selain itu, kata Samuda Rata, saat ini teman-teman dari beberapa Fakultas di USK juga sedang melakukan pembahasan mengenai isu terkini. “Kawan kawan mahasiswa se-Aceh juga sudah ada rencana pergerakan. Gerakan pertama di masing masing daerah,” pungkasnya. (*)
