MEDIAREALITAS – Tank-tank Israel mengepung kamp Al-Mawasi di Rafah. Warga mengatakan tank-tank Israel bergerak maju mendekati kamp tenda Al-Mawasi sejak hari Minggu 23 Juni 2024.
Padahal, kamp pengungsi yang berada di barat laut kota Rafah ini, dilabeli ‘Zona Aman’ oleh tentara Israel, Al Jazeera melaporkan.
“Pertempuran melawan kelompok perlawanan sangat intens,”
“Pasukan pendudukan (Israel) sekarang sudah berada di wilayah Mawaso, sehingga banyak keluarga di sana terpaksa pindah ke Khan Yunis,” kata seorang warga melalui aplikasi obrolan, yang meminta identitasnya disembunyikan.
Gambar dua tank Israel bertengger di puncak bukti, menghadap ke sisi pantai menjadi viral di media sosial.
Akan tetapi, Reuters melaporkan bahwa foto tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen.
Beberapa hari terakhir, tank-tank Israel telah meledakkan puluhan rumah di kamp tersebut,
Israel mengaku pihaknya melanjutkan “operasi yang berbasis intelijen dan tertarget” di wilayah Rafah dan telah menemukan gudang senjata dan terowongan, serta membunuh orang-orang bersenjata Palestina.
Sayap bersenjata Hamas dan gerakan Jihad Islam mengatakan pejuang mereka melawan pasukan Israel di Rafah dengan roket anti-tank dan bom mortir serta alat peledak yang sudah dipasang sebelumnya.
Lebih dari delapan bulan setelah Israel berperang di daerah kantong Palestina yang dikuasai Hamas, kemajuannya terfokus pada dua wilayah yang belum direbut pasukannya: Rafah di ujung selatan Gaza dan wilayah sekitar Deir al-Balah di tengah.
Disisi lain, serangan udara Israel menewaskan delapan warga Palestina di Sabra, pinggiran Kota Gaza di utara, dan serangan lainnya menewaskan dua orang di Nuseirat di Gaza tengah.
Militer mengatakan mereka telah menyerang puluhan sasaran di Jalur Gaza, Asharq Al-Awsat melaporkan.
Pada hari Sabtu 22 Juni 2024 pejabat kesehatan Palestina mengatakan setidaknya 40 warga Palestina tewas dalam serangan terpisah Israel di beberapa distrik Gaza utara.
Para tentara Israel mengatakan mereka telah menyerang infrastruktur militer Hamas.
Mamas mengatakan sasarannya adalah penduduk sipil.
Di Beit Lahiya di Jalur Gaza utara, pejabat kesehatan di Rumah Sakit Kamal Adwan mengatakan seorang bayi meninggal karena kekurangan gizi.
Kejadian bayi tersebut menjadikan jumlah anak yang meninggal karena kekurangan gizi atau dehidrasi sejak 7 Oktober menjadi sedikitnya 30 orang.
Tentara Israel menangkap seorang anak laki-laki berusia 12 tahun dalam penggerebekan di rumah keluarganya di Beit Ummar, sebelah utara kota Hebron, kantor berita Wafa melaporkan.
Di dekat kamp Arroub, serangan Israel memicu konfrontasi dan pasukan Israel mengerahkan gas air mata, menyebabkan beberapa orang tersedak, tambah badan tersebut.(*)
Sumber: Trb