Tanpa Ukhuwah Tak Jamin Manusia Meraih Syurga Walau Pahala Melimpah

oleh -269.579 views
Tanpa Ukhuwah Tak Jamin Manusia Meraih Syurga Walau Pahala Melimpah
Khatib Jumat 14 Juli 2023 Masjid Taqwa Lhong Raya Aufa Safrizal , LC, MA/foto Adnan NS/Mediarealitas

Banda Aceh | MEDIAREALITAS – Walaupun jumlah pahala seseorang selama di dunia sudah melimpah ruah, namun tak menjamin dirinya meraih Syurga jannatunnaim, andai selalu mengenyampingkan jalinan hubungan Ukhuwah dalam kehidupan sehari-hari.

Semua pahal itu akan terkuras habis (bangkrut) di Yaumil Mahsyar, untuk menutupi dosa utang-piutang, penzaliman, penghinaan dan mencaki maki orang lain semasa di dunia, Sebut Ustadz Aufa Safrizal LC, MA saat memberikan khutbah Jumat (14/06/2023).

Oleh karena itu kita semua selalu harus berbuat baik antar sesama selama kita masih mengisi ruang hidup di dunia. Ini penting agar pahala melimpah dimilikinya itu tidak sia-sia saja. Ustadz Aufa Safrizal, LC, MA menegaskan dalam khutbahnya di Masjid Taqwa Lhong Raya, Banda Aceh.

Katanya sistim pembayaran utang piutang di akhirat bukan laInnya dalam bentuk uang nominal lagi, melainkan nilai pahala seseorang itu langsung dikurangi untuk menutupi nilai keburukan serta dalam wujud utang-piutang terhadap orang lain dan seluruh kezaliman yang dilakukannya.

BACA JUGA :  Bocah Meninggal Di Bekas Lokasi Galian C, YARA Minta APH Tangkap Pengusaha Galian Di Gampong Neuheun

Oleh sebab iitu tuturnya, mari selama hidup ini kita menjaga dan memelihara hubungan baik sesama hamba Allah, bukan sebaliknya justeru menzalimi, mengkhianati, menyakiti, mencacimakinya.

Kata Ustadz Safrizal, bagi yang memiliki nilai ibadah dan sadaqah di dunia, akhirnya harus berjalan dengan perut akibat pahalanya harus terkuras untuk menyumbang pahala buat orang yang dizaliminya.Ini semua terjadi tak lain karena hidupnya lebih mengutamakan menggapai pahala ketimbang berukuwah

Untuk memberi pedoman kepada ummat lain ungkapnya, Nabi Ibrahim pernah bermunahad kepada Allah secara menakjubkan: “Ya Allah jadikanlah Aku seorang yang selalu menjadi buah bibir(dipuja-puji tentang kebaikannya)”. Doanya, itu hingga akhir zaman, kebaikannya masih dikenang, teladani ummat dari segi kepatuhan, ketaqwaan, kesabaran, kehebatan, ketangguhan keimanannya. Semoga kita semua sesudah meninggal nanti pun semua kebaikan dan keihklasannya masih diperbincangkan orang.

Khatib ini juga menceritakan tentang kisah beberapa jenazah yang dianggap tercela diabtarkan ke hadapan Nabi Muhammad, tapi justeru dari mulut Nabi bukannya ikut mencela, melainkan mengucapkan kata-kata wajabab- wajabab, yang artinya setiap jenazah yang dipersaksikan tentang kebaikan tingkah lakunya sewaktu hudupnya hidupnya oleh beberapa orang saja, banun Dianya wajib bisa masuk syurga.

BACA JUGA :  YARA Somasi PT OSS, Minta Ganti Rugi Dua Triliun

Karena itu perbanyakanlah berbuatan baik semasa masih hidup di dunia ini. (*)

Penulis : Adnan NS
Editor: Wahyudi