Abdullah Bin Ubai Provokator Terkenal

oleh -250.579 views
Abdullah Bin Ubai Provokator Terkenal
Dr.Aslam Nur, MA

Banda Aceh| Realitas – Provokator itu selalu ada di ada di mana-mana, tak terkecuali di jaman nabi sekaligus. Tugas utamanya, khusus menebar fitnah antar ummat.

Pada jaman Nabi Muhammad SAW di Madinah, provokator ternama yaitu Abdullah Bin Ubai, ungkap Dr. Aslam pada tausiah subuh Minggu (27/03/2022)

Kelompok munafikun itu terbagi dua bila ditinjau dari kacamata Islam.

Pertama, kelompok atau individu yang benar-benar seorang munafikun, dia terang-terangan aktifitasnya memang seorang munafik.

Ke dua adalah model kemunafikun penyusupan dalam perbuatan nyata, sebaliknya dalam perkataan dan penampilanya kesehariannya seperti orang tak berdosa dan sangat bersahaja.

Menurutnya, Praktik provokator di Madinah ketika itu sempat tumbuh benih permusuhan yang mengarah perang saudara antara kaum Muhajirin dengan kaum Anshar.

Padahal Madinah terkenal dengan kota paling aman di dunia masa itu.

Begitu jahatnya Abdullah Bin Ubai ini, salah seorang sahabat Nabi sempat meminta restu untuk menghabiskan nyawanya saat itu juga, namun Nabi SAW melarangnya.

Tidak itu saja, kekesalan atas sikapnya Ayahnya yang menebar fitnah terhadap Nabi dan Ummat Islam itu, putranya sendiri turut meminta izin daripada Nabi Muhammad untuk memenggal sendiri leher ayahnya itu, namun Nabi juga tetap tidak mengizinkannya.

Uniknya lagi, saat sang provokator meninggal dunia, anaknya meminta jubah Nabi sebagai pengganti kain kafan sekaligus diminta mendoakan. Semua dikabulkannya oleh Rasulullah.

Padahak Nabi tahu apa yang diberikannya secara ikhlas itu Allah SWT tetap tidak mengampuni sang provokator kelas dunia ini.

Tapi ya, begitulah? Ketulusan dan kebaikan Rasulullah, akhir Allah menurunkan WahyuNya, melarang bagi setiap ummat Islam untuk mendoakan saudaranya yang bukan seiman, tegas Rektor Unmuha itu.

Pada sisi lain Aslam mengingatkan, berbuat baiklah dan beribadah semasa hidup, agar selamat di dunia dan di akhirat kelak.

Tidak ada yang tahu kapan kita akan meninggal, kita juga tidak tahu apakah kita akan meninggal dalam keadaan Husnul khatimah atau meninggal dalam keadaan usnul khatimah?

Kenyataannya ada yang meninggal ketika bersujud, membaca Qur’an, berjalan, ada juga yang meninggal ketika sedang berzina.Nauzubillahiminzaliq!

Terakhir Aslam mengajak seluruh ummat Islam mempersiap diri menyambut Bulan Suci Ramadhan sebagai bulan marfirah, bulah Rahmah dan pengampunan dosa.

Belum tentu bulan agung ini akan mejemput kita lagi tahun depan. (*)