Misi Pesawat TNI Evakuasi WNI di Afghanistan Berhasil

oleh -191.579 views
Misi Pesawat TNI Evakuasi WNI di Afghanistan Berhasil
Pesawat TNI AU yang berhasil Mengevakuasi WNI dan 5 Warga Negara Filipina Dari Afghanistan

Jakarta I Realitas  – Pesawat TNI Angkatan Udara (AU) mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada dini hari tadi. Pesawat TNI AU berhasil menjalankan tugas, mengevakuasi 26 warga negara Indonesia (WNI) dari wilayah Afghanistan yang saat ini kuasai kelompok Taliban.

Pesawat TNI AU itu tiba di Bandara Halim pada Sabtu (21/8/2021) pukul 03.05 WIB. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto datang langsung ke Halim untuk menyambut kedatangan mereka.

Petugas mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap masuk pesawat sebelum semua penumpang dan kru pesawat turun. Setelah semua proses penanganan COVID-19 selesai, penumpang turun satu persatu.

Pesawat TNI AU yang bawa WNI dari Afghanistan tiba di Halim Perdanakusuma

Para penumpang pesawat mendapat sambutan lambaian tangan dari Menlu dan Panglima TNI. Dalam kondisi pandemi, tidak dimungkinkan bagi mereka untuk berjabat tangan dan saling berkomunikasi secara dekat.

“Dengan rasa syukur luar biasa alhamdulillah. Pada dini hari ini, warga negara Indonesia dari Afghanistan telah berhasil kita evakuasi, dan baru saja tiba dengan selamat di Jakarta. Semua evakuasi dan seluruh anggota tim evakuasi akan langsung menjalani protokol kesehatan sesuai aturan ketibaan dari luar negeri,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, usai menyambut kedatangan WNI di Bandara Halim Perdanakusuma, Sabtu (21/8/2021).

Menlu menyebut, seluruh penumpang pesawat TNI Angkatan Udara (AU) tersebut berada dalam kondisi baik. Hanya satu orang yang alami kondisi kurang sehat tapi dipastikan bukan terjangkit virus Corona.

“Seluruh warga negara Indonesia berjumlah 26 orang yang kita evakuasi semua dalam kondisi baik. Satu catatan, satu diplomat dalam kondisi kurang sehat non COVID dan akan segera dilakukan perawatan,” kata Retno.

Selain WNI, Retno menyebut, dari Afghanistan Pemerintah Indonesia membawa lima warga negara Filipina. Kebijakan itu diambil setelah mendapat permintaan dari Negara Filipina.

BACA JUGA :   ASN Akan Dapat 1 Unit Apartemen Di IKN, Kecuali Yang Jomlo

“Selain WNI dalam misi evakuasi ini ikut juga 5 warga negara Filipina yang memang pemerintahnya meminta bantuan untuk ikut diangkut dalam misi evakuasi Indonesia,” kata Retno.

“Bantuan membawa warga negara asing dalam misi evakuasi bukan pertama dilakukan. Ini merupakan kewajiban kemanusiaan yang harus dilakukan,” kata Retno.

Proses Evakuasi

Pesawat TNI AU berangkat untuk menyelesaikan misi evakuasi, pada 18 Agustus 2021 pukul 06.00 WIB. Pesawat tersebut menempuh jarak yang dianggap paling dekat menuju Kabul.

“Rute yang ditempuh pesawat adalah Jakarta-Aceh-Colombo-Karachi-Islamabad-Kabul. Dari awal keberangkatan pesawat memang dirancang untuk bermalam di Islamabad. Keputusan ini diambil dengan pertimbangan bahwa, penerbangan Islamabad-Kabul sangat pendek yaitu sekitar satu jam atau kurang dari satu jam, dan pesawat dapat bergerak cepat jika kesempatan landing diberikan waktu-waktu,” katanya.

Saat Pesawat TNI AU terbang, petugas di Jakarta mengurus izin terbang. Termasuk izin terbang dan izin mendarat di Islamabad. Proses berjalan dengan baik hingga pesawat TNI AU tiba di Islamabad.

“Alhamdulillah izin lintas udara semua dapat diperoleh dan pesawat mendarat di Islamabad pada 18 Agustus pukul 20.27 waktu setempat,” kata Retno.

Kemudian, pemerintah Indonesia mengurus izin mendarat di Kabul, Afghanistan. Awalnya, izin mendarat di bandara Kabul diagendakan pada 19 Agustus 2021.

“Koordinasi terus dilakukan untuk mengurus izin landing pesawat di Bandara Hamid Karzai Kabul. Semula kita berhasil mendapatkan slot mendarat untuk 19 Agustus pagi sekitar pukul 04.10. Namun izin tersebut kemudian ditarik dan ditunda karena adanya perkembangan lapangan yang tidak kondusif,” kata Retno.

BACA JUGA :   Indonesia-China Sepakat Dukung Palestina Jadi Anggota PBB

Akibat pembatalan itu, pemerintah Indonesia harus mengurus ulang izin mendarat. Pesawat tetap berada di Islamabad menunggu izin mendarat di Kabul dikabulkan.

“Pada tanggal 19 Agustus pukul 11.00 saya memimpin rapat koordinasi yang diikuti oleh tim Jakarta, Islamabad, dan Kabul guna melakukan asesmen kondisi di Afganistan, mendetailkan kembali rencana evakuasi, serta upaya untuk mendapatkan izin landing yang baru,” katanya.

Agar Pesawat TNI AU bisa mendarat di Kabul, Menlu Retno juga berkomunikasi ke beberapa Menteri Luar Negeri, dan perwakilan negara lain.

“Selain koordinasi pada working level, komunikasi juga saya lakukan secara langsung dengan Menteri Luar Negeri Turki, Menteri Luar Negeri Norwegia, pihak Belanda, Amerika Serikat, dan NATO. Proses ini adalah proses yang tidak mudah, dan memerlukan koordinasi yang kuat. Tanggal 20 Agustus dini hari diperoleh informasi izin landing yang baru telah diperoleh,” sambungnya.

Pesawat TNI AU kemudian langsung bergerak terbang ke Kabul dari Islamabad. Pesawat TNI AU berangkat dari Islamabad pada pukul 04.10 dan tiba di Kabul sejam kemudian.

“Tiba di Kabul 05.17 rencana awal pesawat hanya berhenti selama 30 menit namun kembali terjadi dinamika sehingga pesawat berada di bandara Kabul selama kurang lebih dua jam,” kata Retno.

“Pesawat TNI Angkatan Udara terbang dari Kabul pukul 07.10 dan tiba kembali di Islamabad pukul 8.11 waktu setempat untuk melakukan pengisian bahan bakar dan kemudian kembali terbang mengenakan rute yang sama. Dan alhamdulillah pesawat sudah tiba kembali di Bandara Halim Perdanakusuma pada pagi hari ini 21 Agustus 2021,” ujar Retno. (*)

Source:Dtc