YouTuber Turah Blak-blakan Dugaan Pelecehan Seks, Kondisi Down

oleh -479.579 views

Jakarta I Realitas – YouTuber Turah Blak-blakan Dugaan Pelecehan Seks, Kondisi Down.

YouTuber, Turah Parthayana, saat ini tersandung kasus dugaan pelecehan seksual di Tomsk, Rusia. Turah saat ini tidak dalam kondisi baik-baik saja.

“Dia (Turah) minta tolong KBRI untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan, karena kalau kita lihat Turah juga down,” kata Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Moskow, Azis Nurwahyudi saat dihubungi, Kamis (6/8/2020).

Azis mengatakan Turah saat ini menyerahkan masalah ini ke KBRI Moskow. Turah juga sudah terbuka dan menceritakan detail terkait kasus ini ke KBRI Moskow.

“Turah sudah menceritakan masalah ini ke KBRI, Turah juga meminta tolong ke KBRI untuk menjawab pertanyaan, dan KBRI juga sudah menanyakan apa sih yang terjadi,” kata Azis.

BACA JUGA :  Komisi III Bidang Hukum Dan Keamanan DPR RI M Nasir Djamil Kunjungi Bea Cukai Langsa

Untuk diketahui, KBRI Moskow sudah memeriksa dan mendalami kasus ini. KBRI Moskow sudah mencari tahu kejadian ini dari berbagai sumber, yakni Ketua Perhimpunan Mahasiswa Rusia (Permira) Tomsk dan juga sosok yang disebut-sebut menjadi korban.

“Kita sudah komunikasi dengan teman yang perempuan, terus dengan Ketua Permira Tomsk itu juga kita sudah komunikasi,” ungkap Azis.

Kendati demikian, KBRI Moskow belum bisa memberikan kesimpulan atau mengungkapkan masalah ini. Sebab, masih ada satu saksi lagi yang belum diperiksa KBRI, yakni salah seorang saksi yang disebut-sebut berada di lokasi dugaan pelecehan seksual itu.

“Sampai sejauh ini kami belum komunikasi dengan temannya yang lain, di situ kan ada teman yang di kamar waktu di tempat kejadian, kami akan tanya ke semua pihak terkait masalah ini, kita saat ini sedang mendalami permasalahan, kita konfirmasi sebenarnya apa yang terjadi,” jelas Azis.

BACA JUGA :  Kejari Banda Aceh Periksa Empat Pj Disdik Terkait Pelaksanaan Pelatihan Guru

Kasus ini bermula ketika Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Kota Arkhangelsk, Sandi Saputra, menulis lewat akun Twitter-nya, @sandi_sa119, Rabu (5/8). Sandi juga melampirkan surat pernyataan yang ditulis oleh korban berinisial JA, mahasiswi S1 yang sedang berkuliah di Tomsk, Rusia.

Dalam surat itu dituturkan bahwa peristiwa terjadi pada 23 November 2019 di kamar sebuah asrama. Selanjutnya, Sandi juga melampirkan rekaman suara JA yang bercerita soal kronologi kejadian itu.(Dtc/Red)